Siaran Pers: Putera Sampoerna Foundation dan Tanoto Foundation Tak Pakai APBN di Program Organisasi Penggerak

0
2684

Jakarta, Kemendikbud – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar
Makarim menyatakan Putera Sampoerna Foundation bersama Tanoto Foundation dipastikan
menggunakan skema pembiayaan mandiri untuk mendukung Program Organisasi Penggerak
(POP). Dengan demikian, kedua yayasan yang selama ini bergerak di bidang pendidikan
tersebut tidak memakai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Berdasarkan masukan berbagai pihak, kami menyarankan Putera Sampoerna Foundation juga
dapat menggunakan pembiayaan mandiri tanpa dana APBN dalam Program Organisasi
Penggerak dan mereka menyambut baik saran tersebut. Dengan demikian, harapan kami ini
akan menjawab kecemasan masyarakat mengenai potensi konflik kepentingan, dan isu
kelayakan hibah yang sekarang dapat dialihkan kepada organisasi yang lebih membutuhkan,”
kata Nadiem di Jakarta, Senin (27/7).
Mendikbud berharap organisasi penggerak seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang selama ini sudah menjadi mitra strategis
pemerintah dan berjasa besar di dunia pendidikan – bahkan jauh sebelum negara ini berdiri,
dapat kembali bergabung dalam POP.
“Dengan penuh rendah hati, saya memohon maaf atas segala ketidaknyamanan yang timbul
dan berharap agar ketiga organisasi besar ini bersedia terus memberikan bimbingan dalam
proses pelaksanaan program, yang kami sadari betul masih jauh dari sempurna,” ujar
Mendikbud.
Sementara itu, organisasi yang menanggung biaya pelaksanaan program secara mandiri
nantinya tidak wajib mematuhi semua persyaratan pelaporan keuangan yang sama yang
diperlukan untuk Bantuan Pemerintah dan tetap diakui sebagai partisipan Program Organisasi
Penggerak. Namun, kendati tak memakai anggaran negara, Kemendikbud tetap akan meminta
laporan pengukuran keberhasilan program dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Instrumen pengukuran yang digunakan antara lain Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei
Karakter untuk SD dan SMP atau Instrumen capaian pertumbuhan dan perkembangan anak
untuk PAUD.
“Sekali lagi, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan perhatian
besar terhadap program ini. Kami yakin penguatan gotong-royong membangun pendidikan ini
dapat mempercepat reformasi pendidikan nasional yang diharapkan kita semua,” tutup Nadiem.

Berikut video sambutan dari Mendikbud, Nadiem Makarim

Jakarta, 28 Juli 2020
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan