Jakarta, (29/9)- Penyelenggaraan KIHAJAR TIK Talks kembali digelar, kini giliran Provinsi Sulawesi Barat. Kegiatan ini diikuti oleh para guru dan tenaga kependidikan, praktisi dan pegiat TIK yang tersebar dari seluruh kabupaten/ kota yang ada di Provinsi Sulawesi Barat dan juga di seluruh Indonesia, bahkan Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN).
KIHAJAR TIK Talks Sulawesi Barat merupakan satu bagian dari gelaran besar KiHajar 2021 berupa seminar daring (online) dengan menampilkan beberapa narasumber ahli dan praktisi IT untuk Pendidikan, yaitu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Barat, Kepala LPMP Prov. Sulbar, Direktur Layanan TI untuk Masyarakat dan Pemerintah BAKTI Kemenkominfo, Duta Rumah Belajar Provinsi Sulawesi Barat 2020, serta Pegiat TIK Sulawesi Barat.
Dr. M. Hasan Chabibie, M.Si. selaku plt. Kepala Pusdatin Kemendikbudristek, memberikan pengantar di awal acara KIHAJAR TIK Talks Sulawesi Barat ini dengan menyampaikan bahwa hingga detik ini proses pembelajaran sudah berangsur membaik. Di beberapa wilayah pun sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan.
“Saat ini proses pendidikan memang sangat bergantung pada sinyal dan infrastruktur. Namun proses pendidikan ini tetaplah menjadi tanggung jawab kita bersama. Maka mari kita menyikapi kondisi pandemi ini secara positif, dengan sinergi, kolaborasi dan gotong royong, ” ujar Hasan.
Acara dilanjutkan dengan sambutan dan arahan dari Gubenur Sulawesi Barat, yang diwakilkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Barat, Prof. Dr. Gufran Darma Dirawan, M.,EMD. Dalam sambutan dan arahannya disampaikan bahwa Dinas Pendidikan Sulawesi Barat telah melakukan aktivitas untuk menunjang pendidikan dan hingga saat ini telah memberikan warna bagi pendidikan di Indonesia, khususnya Sulawesi Barat.
Disampaikan juga bahwa Sulawesi Barat sudah mulai melakukan pembelajaran tatap muka yang hingga saat ini tidak membentuk klaster baru Covid-19. Sebagai penutup paparannya, disampaikan pula ucapan terima kasih dan apresiasi kepada PUSDATIN Kemendikbudristek karena sudah memberi kesempatan pada Provinsi Sulawesi Barat untuk meningkatkan pengetahuan dari para narasumber yang diundang.
Dalam kesempatan yang sama, Danny Januar Ismawan selaku Direktur Layanan TI untuk Masyarakat dan Pemerintah BAKTI Kemenkominfo, menyampaikan materi terkait “Layanan TI untuk Daerah dan Komunitas Lokal”. Melalui paparannya, Ia menjelaskan bahwa terdapat 4 layanan utama yang dilakukan oleh BAKTI Kemenkominfo yaitu layanan akses internet, penyediaan BTS, palapa ring dan satelit multifungsi.
“Dalam 5 tahun terakhir BAKTI Kemenkominfo telah melakukan beberapa upaya untuk beberapa wilayah di Sulawesi Barat yang termasuk 3T (terdepan, terluar dan tertinggal). Diantaranya yaitu membangun internet gratis sebanyak 11.599 titik dan membangun BTS Sinyal sebanyak 1.682,” tegas Danny.
Di akhir pemaparannya ia menambahkan dan mengingatkan kembali hikmah dari situasi pandemi saat ini, bahwa pandemi ini bukanlah pilihan tetapi kita harus beradaptasi. Terlebih dalam waktu dekat, ketersediaan telekomunikasi ini juga diharapkan dapat menjawab dan mengatasi semua permasalahan terkait dengan digitalisasi.
Kemudian acara dilanjutkan dengan pemaparan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Barat, Prof. Dr. Gufran Darma Dirawan, M.,EMD. terkait “Transformasi Pendidikan Digital, Tantangan 4.0 di Prov. Sulawesi Barat”. Dalam pemaparannya, Ia menjelaskan bahwa Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Barat telah melakukan evaluasi dari berbagai wilayah.
Kemudian, salah satu strategi yang dikembangkan adalah mencoba menghubungi pihak Telkomsel dan pihak lainnya untuk bekerja sama agar sekolah-sekolah dapat dengan mudah mendapatkan jaringan. Selain itu, pemerintah juga membuat Learing Management System serta memberikan kesempatan pada anak-anak yang memiliki ijazah tidak melalui jenjang formal dan anak-anak yang tidak memiliki ijazah untuk dapat bersekolah di jenjang SMA atau SMK.
Ia juga berharap kita semua dapat melihat hal ini menjadi sebuah hal yang sangat positif. Kita harus bersahabat dengan pandemi ini, transformasi dan digitalisasi menjadi sebuah hal umum. Maka, yang terpenting saat ini bagaimana kemudian kebijakan-kebijakan pemerintah yang nantinya kita ambil memang harus berbasis masyarakat.
Selanjutnya, Kepala LPMP Prov. Sulbar, Sinar Alam, S.Pd., M.Pd. menyampaikan bahwa berdasarkan hasil pemantauan LPMP beberapa waktu lalu, sebanyak 60% satuan Pendidikan di Sulawesi Barat tidak memiliki akses internet. Sedangkan untuk sumber listrik, sebanyak 67% satuan pendidikan menggunakan sumber listrik dari PLN, sementara 12% belum terjangkau listrik.
Dalam kondisi pandemi saat ini terdapat beberapa tantangan, salah satunya kemudahan untuk mengakses informasi. Hal semacam ini dapat menjadi tantangan untuk para guru. Namun, di samping itu banyak juga peluang yang tercipta seperti lahirnya lapangan kerja baru berbasis media digital.
Dalam pemaparannya, Kepala LPMP juga memaparkan pentingnya literasi digital saat ini. Terdapat 4 prinsip dasar pengembangan literasi digital, yaitu pemahaman, saling ketergantungan, faktor sosial dan kurasi. Dalam mewujudkan literasi digital ini, semua pihak harus terlibat, khususnya komunitas guru. Peran komunitas guru dalam mengakselerasi literasi digital yaitu dapat menjadi wadah sharing session untuk berbagi bagaimana mereka mengaplikasikan teknologi digital dalam profesi dan kehidupan sehari-hari.
Pegiat TIK Sulawesi Barat, As’ad memberikan paparan mengenai “Akulturasi Teknologi Digital dengan Budaya Mandar dalam Mewujudkan Kualitas Pendidikan di Sulawesi Barat”. Ia menyampaikan teknologi saat ini harus diterima sebagai sebuah kebudayaan baru di tengah masyarakat. Namun memang akses teknologi di beberapa wilayah Sulawesi Barat belum merata.
Menurutnya, perlu ada strategi yang dibenahi dari kebijakan pemerintah terkait teknologi ini, mengingat saat ini lebih banyak anak-anak yang memanfaatkan gawai nya untuk bermain. Di sisi lain, diperlukan juga strategi untuk menginternalisasi kebudayaan lokal, dalam hal ini kebudayaan mandar (bentuk dan nilai) dalam teknologi digital.
Salah satunya yaitu menggunakan teknologi Google Art and Culture yang memudahkan masyarakat untuk melihat hasil karya khas Mandar secara detail. Sedangkan untuk merefleksikan nilai kearifan lokal dapat diwujudkan dalam bentuk animasi atau mengunggah teater di platform spotify.
Duta Rumah Belajar Provinsi Sulawesi Barat 2020, Asjmuni, S.Si. melanjutkan acara dengan memaparkan Pemanfaatan Rumah Belajar Terintegrasi akun belajar.id. Sasaran akun pembelajaran meliputi peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan mulai dari jenjang SD hingga SMA/SMK serta SLB.
Dalam pemaparannya dijelaskan bagaimana cara mengakses dan mengaktifkan akun pembelajaran, jenis dan contoh aplikasi pembelajaran yang dapat diakses beserta dengan tutorial detailnya. Di akhir pemaparannya, ia menambahkan bahwa teknologi tidak akan menggantikan guru hebat, tetapi teknologi di tangan guru yang hebat akan menjadi transformasional.
Acara KIHAJAR TIK TALKS Provinsi Sulawesi Barat dipandu oleh William Darmawan dan dimeriahkan oleh permainan daring yang dipandu oleh Karima Putri. Selanjutnya, seluruh peserta yang telah mendaftar pada aplikasi simpatik, dan hadir mengikuti jalannya seminar akan mendapatkan sertifikat digital yang dapat diunduh melalui akun simpatik masing-masing peserta melalui tautan: https://simpatik.belajar.kemdikbud.go.id/.
Kihajar TIK Talks Sulawesi Barat disiarkan melalui:
YouTube Televisi Edukasi https://www.youtube.com/watch?v=ikij7NL5pGQ
Radio Suara Edukasi http://suaraedukasi.kemdikbud.go.id/