Simposium Regional Pengembang Teknologi Pembelajaran 2017 Resmi Digelar

0
3151

[metaslider id=847] Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berupaya untuk terus ikut mengembangkan bahan belajar berbasis teknologi informasi dan komunikasi, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu upaya tersebut adalah dengan diadakannya Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran (Jabfung PTP) untuk para Aparatur Sipil Negara (ASN).

Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom) sebagai instansi pembina Jabfung PTP mengadakan Simposium Regional PTP dengan tujuan sebagai wadah pertukaran pengetahuan dan berbagi pengalaman antar pakar dan praktisi dengan ASN jabfung PTP di lapangan. Diselenggarakan di Hotel Menara Peninsula pada 29 sampai 31 Maret 2017, acara ini dihadiri oleh 200 peserta.

Acara ini diawali dengan penampilan dari anak-anak SLB Negeri 7 Jakarta. Mendikbud Muhadjir Effendy kemudian membuka acara secara resmi dan menyapa satu per satu anak-anak penyandang tuna grahita dan tuna netra tersebut. Dalam arahannya, Mendikbud menghimbau agar PTP juga dapat mengembangkan alat bantu belajar untuk anak-anak berkebutuhan khusus.

“Menurut data baru 12% anak-anak disable yang mendapat fasilitas belajar sesuai, masih ada 88% lainnya yang menjadi pekerjaan rumah bersama,” ujar Mendikbud. “PTP harus selalu mengasah kemampuan untuk membangun fasilitas yang menolong dan membantu untuk belajar”, lanjut Mendikbud dalam arahan tersebut.

Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Didik Suhardi, dalam laporannya juga menyampaikan bahwa simposium ini diharapkan dapat mengoptimalisasi jabfung PTP, “Terkait dengan pembelajaran yang semakin dibutuhkan, anak-anak dapat belajar tidak hanya dari guru tapi juga dari pembelajaran yang dikembangkan oleh PTP,” tuturnya.

Dalam sesi pembukaan, hadir pula narasumber dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (Kemenpan) dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) yang memaparkan tentang arah kebijakan jabfung PTP dan peningkatan kinerja PTP.

“PTP berkesempatan untuk mengembangkan karier baik secara horizontal, vertikal, maupun diagonal, jabatan PTP juga tidak ada batasan waktu tertentu,” kata Abba Subagja selaku Sekretaris Deputi SDM Aparatur Menpan.

Dalam acara yang berlangsung selama 3 hari ini, akan hadir pula pakar dan praktisi baik dari instansi lingkungan Kemendikbud, Dewan TIK Nasional (Wantiknas), maupun dari perusahaan swasta yang bergerak di bidang pengembangan teknologi.

Peserta nantinya juga akan dibagi ke dalam beberapa komisi untuk berdiskusi mengenai kompetensi dan pengembangan karier PTP. Pasca simposium, diharapkan peserta dapat lebih memahami tentang perkembangan TIK untuk pembelajaran, tugas dan fungsi PTP, serta pengembangan karier PTP yang berkelanjutan. (Hendri Puspa Martasari)