Platform Merdeka Mengajar Bantu Jutaan Guru Tingkatkan Kompetensi

0
10389

Jakarta, (17/11) – Untuk meningkatkan kompetensi tenaga pendidik, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengembangkan sebuah platform yang disiapkan untuk membantu guru agar lebih mudah melakukan proses belajar mengajar melalui berbagai fitur, yaitu Platform Merdeka Mengajar (PMM). Sebuah kebijakan yang didasari dengan melakukan riset untuk mencari masalah sesungguhnya pendidikan di Indonesia.

Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi, Kemendikbudristek, M. Hasan Chabibie mengungkapkan hasil temuan penelitian ini dijadikan pijakan untuk merancang dan meluncurkan ekosistem teknologi pendidikan. “Platform Merdeka Mengajar menjadi salah satu platform teknologi yang dikembangkan untuk mengakselerasi transformasi kompetensi guru di Indonesia,” ujar Hasan saat ditemui di kantor Pusdatin, Tangerang Selatan, pada Selasa (15/11).

Hasan berharap PMM ini dapat membantu guru dalam mengajar sesuai kemampuan murid, mengakses materi pelatihan mandiri kapan pun dimana pun, membantu guru menginspirasi rekan sejawat dan terkoneksi ke banyak komunitas guru di seluruh Indonesia. “PMM dibangun guna menciptakan teknologi tepat guna mendukung transformasi pendidikan yang berkesinambungan,” tutur Hasan.

Produk-produk dalam Platform Merdeka Mengajar juga mendorong akses pengembangan kualitas guru karena membantu para guru menerapkan pembelajaran paradigma baru, baik dengan menyediakan referensi peng­ajaran maupun melalui peningkatan kompetensi.

“Tidak hanya para guru di kota-kota besar dan daerah yang secara infrastruktur jaringan sudah mapan, kami juga bangga melihat antusiasme para guru di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) untuk memaksimalkan fitur-fitur platform Merdeka Mengajar,” terang Hasan.

Hingga saat ini, PMM telah direspon positif oleh para guru. Jika dilihat dari jumlah pengguna, PMM saat ini telah mencapai lebih dari 1,6 juta telah diunduh pengguna yang mengunduh aplikasi ini. Sementara itu, jika digabungkan dengan pemanfaatan website tercatat lebih kurang sebanyak 2,7 juta pengguna telah memanfaatkan aplikasi ini.

Sementara dalam pemanfaatannya, tercatat 312 ribu guru telah mengunduh perangkat ajar, lebih dari 1.000 komunitas guru memanfaatkan untuk berbagi praktik baik, 51 ribu lebih karya yang dibagikan dan 55 ribu konten pada platform. “Data ini menunjukkan PMM menjadi jawaban bagi para guru penggerak dalam mewujudkan Pelajar Pancasila serta mendukung guru untuk mengajar, belajar,dan berkarya lebih baik lagi,” ucap Hasan.

Untuk membantu para guru agar lebih memahami platform ini, berikut lima produk atau fitur yang tersedia pada PMM. Fitur pertama pada produk pengembangan adalah video inspirasi, yang berisi kumpulan video inspiratif yang dibuat oleh Kemendikbudristek dan para ahli, sebagai referensi tenaga pendidik/guru untuk meningkatkan kompetensi profesional maupun personal.

Narasumber Pusdatin, Sri Indah Suyaningsih melatih para guru 3T memanfaatkan PMM

Fitur kedua, adalah Pelatihan Mandiri, yang memuat berbagai materi pelatihan yang dibuat singkat, agar bisa melakukan pelatihan secara mandiri, kapan pun dan di mana pun. Fitur selanjutnya, adalah Bukti Karya Saya, yang berfungsi sebagai tempat dokumentasi karya untuk menggambarkan kinerja, kompetensi, serta prestasi yang dicapai selama menjalankan profesi guru maupun kepala sekolah.

“Serta wadah untuk berbagi praktik baik dan mendapatkan umpan balik dari rekan sejawat,” ucap Hasan.

Sementara itu, fitur PMM pada kegiatan Belajar Mengajar meliputi Asesmen Murid, yang merupakan bagian dari platform Merdeka Mengajar, terdiri dari kumpulan paket soal yang telah dipetakan berdasarkan fase dan mata pelajaran tertentu, untuk membantu guru mendapatkan informasi dari proses dan hasil pembelajaran murid. Kumpulan asesmen dapat membantu guru melakukan analisis diagnostik literasi dan numerasi dengan cepat sehingga dapat menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian dan perkembangan peserta didik.

Selanjutnya, Perangkat Ajar, yang memuat berbagai materi pengajaran untuk mendukung kegiatan belajar mengajar, seperti bahan ajar, modul ajar, modul proyek, atau buku teks dan bahan lainnya yang digunakan pendidik dalam upaya untuk mencapai Profil Pelajar Pancasila dan capaian pembelajaran.

Dalam fitur ini terdapat 2000 referensi perangkat ajar berupa bahan ajar, modul ajar, dan sebagainya yang berbasis kurikulum merdeka. “Melalui produk perangkat ajar maka guru dapat memperoleh inspirasi materi pengajaran sesuai dengan mata pelajaran dan fase tertentu yang menjadi bagiannya,” ucap Hasan.

Setiap perangkat ajar juga dilengkapi dengan alur dan capaian pembelajaran agar guru dapat menavigasi proses pembelajaran sesuai kebutuhannya. konteks, dan karakteristik peserta didik.

Praktik Baik

 

Aplikasi PMM telah membantu meningkatkan kompetensi guru secara mandiri, salah satu gurunya adalah Dede Mulyanah, Kepala SDN BUBULAK 2. Ia menilai PMM telah meringankan tugasnya selaku Kepala Sekolah yang juga bertugas melakukan pembinaan terhadap jajaran guru dan tenaga kependidikan yang ada di sekolahnya terutama dalam memberikan pemahaman Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Guru berbagi materi P5 kepada siswa usai belajar lewat PMM

“Metode saya sebagai kepala sekolah sebelum melaksanakan kegiatan P5 di sekolah adalah meminta guru untuk log in dan melaksanakan pelatihan mandiri, serta menonton video-video praktik baik yang ada di PMM. Dalam setiap minggu saya evaluasi progresnya dan selalu saya ingatkan untuk terus membuka dan mengekplor PMM,” ujar Dede Usai menonton materi di aplikasi PMM barulah ia melakukan pendampingan agar guru-guru dapat lebih memahami materi P5 agar tercapainya kompetensi guru.

 

Selanjutnya, Elsa Nofarita Haumeni, guru SMA Negeri 1 Amabi Oefeto Kabupaten Kupang, NTT, misalnya. Ia berbagi kisah bagaimana platform Merdeka Mengajar membantunya dalam proses pembelajaran. Ia mengaku senang karena dapat mengikuti perkembangan pendidikan melalui fitur-fiturnya seperti pelatihan mandiri dan mendapatkan bahan ajar yang berguna di kelas.

 

Tidak hanya itu, menurut Elsa, ia juga sering mendapatkan inspirasi dari fitur ‘Bukti Karya’ yang diunggah rekan-rekan guru di seluruh Tanah Air. “Saya merasa platform Merdeka Mengajar membantu saya yang berada di daerah ini agar tidak tertinggal informasi dan perkembangan yang bisa saya terapkan di kelas sehingga murid-murid saya juga bisa belajar dengan maksimal,” ucapnya.