KIHAJAR TIK Talks Papua: Solusi Internet Offline Bagi Pembelajaran di Bumi Cenderawasih

0
4712

Jayapura (20/11) – Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah nomor 78 tahun 2014, mengenai percepatan pembangunan di daerah tertinggal. Serta kemendikbud mengeluarkan amanat Permendikbud nomor 72 tahun 2013 mengenai pendidikan layanan khusus. Dimana layanan khusus ini yang dimaksud yaitu pendidikan bagi peserta didik di daerah 3T masyarakat adat yang terpencil, dan atau mengalami bencana alam, bencana sosial, dan yang tidak mampu dari segi ekonomi upaya untuk melakukan pemerataaan dan meningkatkan mutu pendidikan di seluruh wilayah Indonesia salah satunya dengan menjadikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai prioritas.

Pada masa Covid-19 sejak awal para pendidik di Papua juga kesulitan dalam proses Pembelajaran Jarak jauh secara daring/online, salah satu faktornya adalah karena kurangnya akses internet dan kurangnya kemampuan TIK para pendidik itu sendiri. Papua berdasarkan wilayah pembelajaran maka dibagi menjadi 2 wilayah, yaitu Derah dengan jaringan 4G ada 10 kabupaten akan tetapi tidak merata ke semua sekolah dan 19 Kabupaten/kota lainnya masih dengan pembelajaran luring/inisitif sekolahnya.

Christian Sohilait, ST., M.Si. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua sedang memberikan paparan

Papua terdiri dari 29 Kabupaten/kota, dengan jumlah distrik/kecamatan adalah 580 distrik. Berdasarkan metode pembelajaran yang dilakukan di semua distrik tersebut maka dibagi atau dikelompokkan menjadi 3 yaitu dengan Internet, TV, dan Radio. 200 Distrik yang dapat terjakau internet, 229 Distrik dapat terjakau TV dan 317 yang dapat terjangkau oleh radio.

Penyelenggaraan KIHAJAR TIK Talks merupakan wujud apresiasi terhadap daerah yang berpartisipasi  terbanyak dalam KIHAJAR STEM, sekaligus dalam optimalisasi penggunaan Rumah Belajar,  TV Edukasi, dan Suara Edukasi. Kegiatan ini membahas isu – isu strategis permasalahan  pendidikan daerah, yang akan dibahas dalam bentuk seminar secara daring, dengan  menghadirkan narasumber yang berasal dari praktisi Pendidikan dan ahli pembelajaran.

842 (Delapan Ratus Empat Puluh Dua) peserta mendaftar dan mengikuti KIHAJAR TIK TALKS PAPUA sebagai wujud antusiasme dari guru, tenaga Pendidikan, komunitas Pendidikan di Papua dan seluruh Indonesia.

 

Kolaborasi Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemdikbud dengan Dinas Pendidikan provinsi Papua serta Duta dan Sahabat Rumah Belajar Provinsi Papua, berhasil menyelenggarakan KIHAJAR TIK TALKS PAPUA.

Tema yang diangkat pada KIHAJAR TIK TALKS PAPUA adalah Solusi Internet Offline Bagi Pembelajaran di Bumi Cenderawasih.  Topik ini diangkat untuk menjawab tantangan Pembelajaran Jarak Jauh pada Era Pandemi Covid19 di wilayah bagian Timur Indonesia, khususnya di Provinsi Papua.

Acara ini berlangsung pada hari Rabu, 18 November 2020 mulai pukul 08.00 WIB dengan menghadirkan narasumber-narasumber ahli di bidangya, yakni:

  1. Lukas Enembe, S.I.P., M.H. | Gubernur Provinsi Papua
  2. Hasan Chabibie, ST., M.Si. | plt. Kepala Pusdatin Kemendikbud
  3. Christian Sohilait, ST., M.Si. | Kepala Dinas Pendidikan Perpustakaan & Arsip Daerah Provinsi Papua
  4. Adrian Howay, M.M. | Kepala LPMP Provinsi Papua
  5. Onno W. Purbo, M.Eng, Ph.D. | Praktisi Teknologi Informasi
  6. Marthen Sattu Sambo, S.Si | Education Specialist Wahana Visi Indonesia, Wilayah Papua
  7. Minarti, S.Pd |  Duta Rumah Belajar Provinsi Papua Tahun 2018

 Moderator: Restyn Yusuf, S.Pd.,Gr. | Duta Rumah Belajar Provinsi Papua tahun 2019

Para narasumber dan moderator KIHAJAR TIK Talks Papua

Solusi Internet Offline Bagi Pembelajaran di Bumi Cenderawasih

Christian Sohilait, ST., M.Si. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua membuka acara mewakili Gubernur Papua yang berhalangan hadir. Dalam sambutannya beliau mengapresiasi animo yang tinggi dari guru yang hadir mengikuti pelaksanaan seminar daring KIHAJAR TIK TALKS PAPUA.

Dengan pembelajaran melalui daring merupakan solusi di tengah pandemic saat ini, dimana saat ini lebih dari 300 peserta didik dan 100 guru terpapar virus Corona saat ini. Pemerintah daerah berkomitmen meningkatkan kompetensi guru khususnya dibidang TIK, sudah lebih dari 57 kegiatan yang telah dilaksanakan dengan kolaborasi dengan berbagai pihak, salah satunya dengan Pusdatin Kemdikbud. Salah satu kendala yang ditemui adalah kendala jaringan, pemerintah daerah terus mendorong pemerintah pusat  untuk memperbaiki dan meningkatkan infrastruktur di Papua sebagai wujud kesempatan mendapatkan Pendidikan untuk semua.

Sementara itu M. Hasan Chabibie, ST., M.Si. sebagai plt. Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemendikbud menyampaikan bahwa Pusdatin telah berkordinasi dengan Kemkominfo, Kemendagri dan para pihak, untuk optimalisasi akses layanan dan infrastruktur TIK di wilayah papua khususya di Remote Area. Dalam skema pendidikan di masa Pandemik ada 2 terminologi sesuai kebijakan Kemendikbud yakni During dan Luring. Saat ini Lebih dari 157 ribu dari jumlah lebih 600 ribu peserta didik, guru, mahasiswa maupun dosen di Papua telah mendapatkan bantuan data kuota internet sebagai penunjang pembalajaran secara daring hingga saat ini.

Hadirnya narasumber yang kompeten pada pelaksanaan KIHAJAR TIK TALKS Papua, diharapkan dapat menemukan solusi pembelajaran secara luring yang efektif dan sesuai karakteristik wilayah Papua. Ia menambahkan bahwa saat ini Pusdatin sedang mengembangkan Diklat yang mengkombinasikan daring dan luring untuk peningkatan pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran khusus di provinsi Papua dan Papua Barat. Semua ikhtiar yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi guru di Papua membutuhkan dukungan dan partisipasi semua pihak untuk mewujudkannya. Karena Papua adalah Kita, Kita adalah Papua mengutip pernyataan dari Gus Dur, Presiden ke 4 Republik Indonesia sebagai penutup sambutannya.

Plt. Kapusdatin, Bapak M. Hasan Chabibe, M.Si bersama Moderator, Ibu Restyn Yusuf, S.Pd.,Gr. yang memakai baju adat Papua

Christian Sohilait, ST., M.Si. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua menyampaikan kondisi pembelajaran saat ini mengacu kepada dimana siswa berada, hal ini dilakukan untuk menanggulangi kendala pandemic dan infratsruktur yang dimiliki siswa dan guru, setiap cara dilakukan agar proses pembelajaran dapat terus berjalan. Selain itu kebijakan daerah yang dilakukan juga melakukan pengadaan sarana dan prasarana untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran jarak jauh. Di sisin lain Pemda terus melakukan koordinasi dengan Kemkominfo untuk mendapatkan bantuan USO Education, Wifi di sekolah dll. Terakhir juga melakukan sosialisasi kepada guru agar dapat mengembangkan TIK untuk pembelajaran salah satu contoh Portal Rumah Belajar yang dimiliki oleh Pusdatin Kemdikbud.

Christian Sohilait, ST., M.Si. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua bersama 846 guru peserta

Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Papua, Drs. Adrian Howay, M.M. memaparkan kondisi ketersediaan dan kompetensi guru saat ini yang terdapat di provinsi Papua. Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan, maka Langkah strategis yang dilakukan yakni melakukan sosialisasi akses sumber materi kepada guru yang berasal dari kemendikbud seperti portal rumah belajar, pusmenjar, guru berbagi dll.

Langkah berikutnya adalah melakukan pengembangan dan perluasan penerapan SPMI sekolah binaan untuk mengawal program belajar dari rumah. Di saat bersamaan juga melakukan peningkatan kualitas pengajaran dan pembelajaran guru kepada siswa. Sehingga dapat terpenuhi syarat dan standar guru dalam melaksanakan Pendidikan di abad 21.

Drs. Adrian Howay, M.M., Kepala LPMP Papua

Ir. Onno W. Purbo, M.Eng, Ph.D. Praktisi Teknologi Informasi memberikan alternatif pembelajaran tanpa menggunakan internet, yakni dengan menggunakan teknologi sederhana yang ada di sekitar kita dan biaya terjangkau bisa menjangkau 1 desa. Peralatan seperti Raspberrypi3, Charger HP/ Powerbank, AP Wi-Fi Outdoor, memori setidaknya 16 GB untuk menaruh buku digital, konten pembelajaran dll. Sehingga ketergantungan internet dalam proses pembelajaran dapat teratasi.

Dengan peralatan dengan biaya terjangkau dapat menjangkau radius daerah sejauh 3 kilometer, sehingga solusi pembelajaran di Papua dapat segera teratasi dan kesetaraan dalam Pendidikan dalam segera tercapai.

Ir. Onno W. Purbo, M.Eng, Ph.D., Praktisi Teknologi Informasi

Dalam praktik baik pemanfaatan portal Rumah Belajar oleh Duta Rumah Belajar Provinsi Papua Tahun 2018, Minarti, S.Pd. Mengajak guru-guru untuk memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran melalui Fitur utama dalam rumah belajar yakni Sumber belajar, Laboratorium Maya, Bank soal dan kelas digital dengan mengunjungi portal Rumah Belajar melalui belajar.kemdikbud.go.id.

Portal Rumah Belajar menjadi salah satu solusi dalam melaksanakan Pendidikan jarak jauh di masa Pandemik dan juga meningkatkan kompetensi literasi digital bagi guru dan siswa di provinsi Papua dan seluruh Indonesia.

praktik baik pemanfaatan portal Rumah Belajar oleh Duta Rumah Belajar Provinsi Papua Tahun 2018, Minarti, S.Pd

Seminar daring ini ditutup dengan mengajak peserta mengikuti kuis digital interaktif yang menyenangkan oleh kakak Karima Putri, sebagai bentuk pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran melalui seminar daring KIHAJAR TIK Talks. Peserta yang telah mendaftar akan mendapatkan e-sertifikat,

Acara ini juga disiarkan langsung melalui dengan tautan berikut:

YouTube Televisi Edukasi

https://youtu.be/VQyzkrIBr8E

YouTube Rumah Belajar

https://youtu.be/d99oJGw7QhY

Facebook Tvedukasi Kemdikbud

https://www.facebook.com/live/producer/schedule/162117432255635

Radio Suara Edukasi

https://suaraedukasi.kemdikbud.go.id.

Sehingga dapat memperluas akses kepada guru yang berada di seluruh penjuru tanah air.