Duta Rumah Belajar Harus Berbagi TIK Sambil Lakukan Pendidikan Karakter

0
3283

Kamis (15/11) – Pustekkom Jakarta, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengeluarkan program-program yang mendorong terciptanya digitalisasi sekolah hingga ke pelosok negeri. Hal ini dikarenakan pemanfaatan TIK dinilai sebagai media yang tepat untuk melahirkan generasi unggul dan berkarakter di era digital.

Program yang digelar salah satunya adalah Pemilihan Duta Rumah Belajar (Rumbel) 2019 yang juga bagian dari rangkaian kegiatan Anugerah Kihajar 2019. Duta Rumbel yang merupakan perpanjangan tangan dari Pustekkom dalam mengajak para masyarakat pendidikan untuk memanfaatkan pendayagunaan TIK di provinsi asalnya. Salah satunya mengkampanyekan penggunaan aplikasi pembelajaran milik Kemendikbud apalagi kalau bukan Rumah Belajar.

Untuk dapat lolos menjadi Duta Rumbel para peserta harus mengikuti 4 tahapan mulai dari Literasi TIK,  Implementasi TIK, Kreasi TIK, dan Berbagi TIK. Pada tahun ini jumlah peserta yang mendaftar mencapai 28.633 peserta kemudian diseleksi hingga menjadi 40 peserta pada tahapan Berbagi TIK yang berhak mengikuti ke ajang nasional di Jakarta, Senin-Kamis, 11-14 Nopember 2019.

Dalam babak final peserta diminta memaparkan perjuangan mereka dalam menyebarkan virus Rumah Belajar di daerahnya. Beberapa peserta harus menemui banyak tantangan agar dapat memperkenalkan Rumah Belajar kepada guru maupun pemangku kepentingan di bidang pendidikan di daerahnya.

Melalui Duta Rumah Belajar yang digelar sejak tahun 2017 diharapkan dapat mendukung program digitalisasi sekolah yang sudah dilakukan Kemendikbud. Hal ini dikarenakan para siswa saat ini sangat menginginkan proses pembelajaran dengan menggunakan gawai. Para Duta Rumah Belajar dapat menjadikan momentum ini dengan mengajak masyarakat pendidikan yang terdiri dari siswa, rekan guru, orang tua, dan pemegang kebijakan untuk memanfaatkan aplikasi Rumah Belajar sebagai mendukung kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah maupun di rumah.

“Sebagai bentuk komitmen Kemendikbud untuk memberikan pelayanan yang maksimal untuk menyediakan aplikasi pembelajaran yang lebih user friendly, kini telah kita luncurkan Rumah Belajar versi mobile”, ujar Gogot Suharwoto, Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Kemendikbud yang menggawangi pengembangan aplikasi Rumah Belajar.

Pada Malam Anugerah Kihajar yang digelar di Balai Kartini, Jakarta (14/11) malam para Duta Rumbel diberikan penghargaan oleh Sesjen Kemendikbud. Para Duta Rumbel 2019 yang meraih penghargaan tersebut adalah Asih Prihatin dari SMPN 1 Selomerto Provinsi Jawa Tengah meraih penghargaan sebagai Duta Rumbel Inovatif dalam Memanfaatkan Rumah Belajar.

Tak kalah juga Duta Rumah Belajar Provinsi Jawa Barat, Asep Panji Lesmana yang berasal dari SMAN 2 Depok yang dinobatkan sebagai Duta Rumbel Kreatif dalam Memanfaaatkan Rumah Belajar. Sementara untuk penghargaan Duta Rumah Belajar Terbaik didapatkan oleh Muhammad Jarnawi dari SMPN 1 Kaur Provinsi Bengkulu.

Melalui pemilihan Duta Rumah Belajar setiap tahunnya diharapkan dapat semakin memperkuat pendidikan karakter di era dunia digital saat ini. Duta Rumah Belajar diharapkan tak hanya Berbagi TIK tentang materi pembelajaran saja tetapi juga melakukan pendidikan karakter yang juga tak kalah penting  dalam membentuk generasi unggul yang sudah dicanangkan pemerintah.

Penulis: Mgs. Fisika Fikri