ULASAN EKSAKTA: PRAKTIK BAIK PEMANFAATAN PROGRAM BDR TV EDUKASI SEBAGAI BAHAN AJAR GURU

0
1974

Pusdatin Kemendikbud (14/4) – Narasumber Eksakta di  hari Senin (12/4) menghadirkan dua orang guru sekolah dasar asal Jakarta Selatan yang aktif memanfaatkan sosial media untuk mengelola tugas siswa guna memudahkan penilaian. Mereka adalah Purwani Handayani, S.Pd., Guru SDN Ulujami 06 Jaksel dan Yunita Kwartarani, M.Pd., Guru SDI Al Ikhlas Cipete Jaksel. Dalam sesi dialog kali ini banyak curahan hati guru yang terlontar dan memberikan banyak hikmah bagi yang mendengarkan. Para narasumber adalah guru yang tahu benar bagaimana berkomunikasi dengan siswa milenial/generasi Z.  Manfaat media sosial sangat terasakan manfaatnya di masa pandemi COVID-19.

Selama Pandemi COVID-19, siswa diharuskan belajar dari rumah dan kebutuhan mengunggah banyak tugas secara online. Kondisi ini sangat memungkinkan buat guru mengajak siswa ikut menyebarkan kampaye hal baik melalui akun media sosial masing-masing. Sebagai contoh ketika peringatan hari buku sedunia murid-murid Bu Purwani yang biasa disapa dengan panggilan Bu Wani turut ambil bagian mengkampanyekannya dengan membuat karya hasil tangan mereka sendiri maupun melaui aplikasi canva. 

Tidak mengherankan anak-anak SD ini mampu dengan cepat beradaptasi karena mereka terlahir sebagai native digital generation. Bahkan murid dari Ibu Yunita Kwartarani karyanya dibeli sebuah perusahaan untuk kampanye prokes di awal pandemi sebelum ada kampanye tiga pesan ibu Mencucitangan, Menjaga Jarak dan Menjauhi Kerumunan. Karya tersebut berupa goresan tangan asli siswa berupa simbol virus corona, dan kegiatan mencuci tangan selama pandemi. Hal ini merupakan nilai tambah dan apresiasi yang tinggi bagi dunia Pendidikan terutama bagi guru dan siswa yang aktif menggunakan media sosial sebagai penunjang pembelajaran jarak jauh selama musim pandemi. 

Selain bermedia sosial salah satu guru juga aktif menulis dan sudah menghasilkan sekitar 15 antologi dan 3 buku karya solo.Bu Yunita yang memegang prinsip “Guru Mulia Karena Karya” sehinga memotivasi dirinya untuk berkarya lewat buku. Bukan hanya untuk dirinya, beliau juga memotivasi semua siswa mulai dari kelas rendah sampai kelas tinggi.

“ayo mulai menulis, menulis apa saja yang terlintas dipikiran, jangan takut dan jangan memulai dari kalimat klasik, misalnya “Pada suatu hari”. Kepada para siswa diberikan program “Sasi Sabu” satu anak satu buku dimana karya mereka nanti sudah disiapkan untuk diterbitkan dengan ISBN”, ajak Ibu Yunita.

 Ia berprinsip tugas guru bukan hanya menyampaikan pelajaran, lebih dari itu harus bisa menggali potensi siswa. Pernah ia dapati seorang siswa yang diajarnya sejak kelas satu hingga kelas enam SD secara akademik prestasinya biasa saja, namun Bu Yunita melihat potensi pada diri siswa yang bernama Yudha, seringnya mengikuti perjalanan dinas dari orang tua membuat Bu Yunita meminta Yudha menuliskan pengalamannya selama mengikuti orang tua berdinas. Hasilnya jadilah buku “Travelling”. Sejak saat itu semua warga sekolah baru menyadari bakat Yudha menulis berkat arahan dari guru yang peka melihat potensi anak dan murid. 

Di masa pandemi ini telah menyebabkan berkurangnya kompetensi siswa terutama pada siswa di Ibukota seperti Jakarta. Untuk sekolah negeri seperti pengakuan Ibu Purwani Handayani, tidak semua mampu menjalani perjalanan jarak jauh (PJJ) melalui zoom meeting setiap hari. Khususnya siswa baru yang belum kenal secara langsung dengan gurunya bahkan beberapa diantaranya kehilangan kontak dan komunikasi dengan gurunya. 

“Mereka seolah tidak yakin apakah masih bersekolah? masih ada gurunya? sampai gurunya harus melakukan kunjungan ke rumah (home visit). Membangun chemistry dan trust, itulah yang dilakukan guru sehingga akhirnya tugas-tugas yang diberikan sekecil apapun dan dengan beban biaya sekalipun pada akhirnya bisa dituntaskan dengan baik,” ujar Ibu Wani 

 Masa awal pandemi juga diakui merupakan perjuangan luar biasa dari guru, sampai guru harus siaga menjadi call center dan siap menghubungi siswa setiap habis maghrib agar mau mengumpulkan tugasnya. Demotivasi belajar juga dialami murid-murid Bu Wani, dimana satu-persatu murid-muridnya mulai mengalami kebosanan dan hanya belajar sekadar menggugurkan kewajiban saja. 

Untuk itu guru tak henti memikirkan cara apa lagi yang harus ditempuh, inovasi apalagi yang bisa dibagikan agar siswa, guru dan orangtua tidak jenuh dengan pembelajaran jarak jauh. Setiap hari zoom lagi, setor tugas lagi, BDR lagi, liat TVRI lagi, youtube lagi, cukup melelahkan.  Untuk sekolah negeri dengan keragaman latar belakang siswa, kebanyakan dari golongan menengah kebawah, perlu dikondisikan pembelajaran via zoom harus dibatasi, bergantian dengan guru lain. 

Untuk itu ia menyisiati dengan cara setiap satu minggu sekali zoom tidak melulu harus menyampaikan materi pelajaran, bisa jadi hanya sebagai ruang bertemu saling bercanda, main tebak-tebakan, bikin kuis ringan antar guru dan siswa untuk menjalin keakraban dan membuat suasana terbangun. Cara ini terbukti ampuh membuat siswa semangat lagi mengikuti pjj karena ada rasa gembira dalam belajar yang diantisipasi guru.  Tak hanya sampai disitu, guru-guru hebat ini juga memotivasi orangtua khususnya ibu sebagai pendamping belajar anak di rumah yang sudah pasti cukup kewalahan mendapatkan tugas baru di masa pandemi. 

Terkait pemanfaatan TV Edukasi di awal BDR di TVRI materi yang diberikan belum sinkron dengan bahan ajar di kelas. Namun setelah penayangan pindah melalui kanal youtube TV Edukasi pemanfaatannya menjadi semakin mudah, bisa diunduh khususnya sebagai bahan penyerta PPT guru saat kegiatan mengajar daring menggunakan zoom. Dari sisi materi juga ada penyegaran, karena dalam bentuk cerita yang dimainkan oleh usia sebaya, membuat siswa lebih tertarik mengikutinya.  Begitu juga dari sisi naskah, kualitas tayangan, BDR TV Edukasi dinilai semakin baik.

Program eksakta ditujukan untuk pendidik dan tenaga kependidikan. Program ini dipandu oleh Mba Wira, dan diproduseri oleh Mba Mira Maulia. Untuk mendengarkan kembali Eksakta episode 14 April 2021, silakan klik link berikut: Pada edisi Rabu (16/4), Eksakte mengangkat tema BDR di Bulan Puasa.

streaming:
✅Http://suaraedukasi.kemdikbud.go.id
✅IG: @suara.edukasi
✅ Aplikasi di playstore/AppStore: TV Edukasi
✅ Aplikasi spotify: Suara Edukasi Podcast
https://s.id/suaraedukasipodcast

Bagi Sahabat Edukasi yang ingin bertanya atau memberi tanggapan, silakan melalui WhatsApp:
0811 913 1440
atau beri komentar di IG @suara.edukasi
Suara Edukasi
Akrab dan Mencerdaskan

Tim Artikel Pusdatin Kemendikbud : Mgs. Fisika Fikri, Maria Triyani, dan Renny Pebriyanti

Pewarta : Wira (Penyiar Program Eksakta)