ULASAN EKSAKTA: BEDAH BUKU ANTOLOGI PUISI DAN CERPEN LORONG WAKTU

0
2881

Pusdatin, Kemndikbud (3/4) – Dialog Eksakta hari Rabu (31/3) melibatkan 4 orang narasumber yang terdiri dari,  Yoyon Pujo Utomo, Guru SMPN 176 Jakarta Barat (Jakbar) selaku Pegiat Komunitas Menulis Yuk, Rumiyatun, Guru SMPN 249 Jakbar, Pegiat Komunitas Menulis Yuk ,  Syalwa Salsabillah Siswi SMPN 176 Jakbar Penulis Antologi Cerpen serta penulis cilik Antologi Cerpen lainnya,  Oriza Sativa A.K. Siswi MTsn 30 Jakarta Timur(Jaktim). 

Komunitas Menulis Yuk, lahir dari gagasan para guru DKI Jakarta yang memiliki kesamaan visi dan misi guna menindaklanjuti  gerakan literasi yang digaungkan sejak Mendikbud, Anies Baswedan. “Lorong Waktu” adalah buku ketiga yang terbit tahun 2019, setelah “Komunitas Menulis Yuk” (KMY)  berdiri. Buku terbitan pertamaKMY berjudul “Guru Itu Cantik”, berupa kumpulan puisi dan cerpen karya guru dan siswa. Tahun berikutnya siswa merasa kurang nyaman karyanya digabung dengan karya guru, maka dibuatkan kompilasi karya sendiri untuk masing-masing kelompok karya guru dan siswa. 

Dari situ,  lahirlah pada waktu itu Antologi karya guru berjudul “Romansa di Ujung Waktu” bersamaan dengan Antologi karya siswa “Lorong Waktu”.  Lorong Waktu ditulis oleh para siswa se DKI Jakarta yang terdiri dari jenjang SD, SMP dan SMA. Beberapa penulis dulunya pernah menulis di buku antologi “Guru Itu Cantik”, selebihnya penulis baru yang diambil dari beberapa sekolah di DKI Jakarta. Lorong Waktu juga merupakan salah satu judul cerpen di buku yang sama karya siswa bernama Reisya Sagita Viola. Proses pembuatan antologi “Lorong Waktu” tidak lama hanya membutuhkan waktu sekitar 2 bulan saja. 

Komunitas Menulis Yuk berdiri sejak tahun 2018 sebagai wadah berkumpul Bapak/Ibu guru semua mapel dan semua jenjang yang menyukai dunia menulis. Karya yang ditampilkan bukan sebatas puisi dan cerpen tapi juga juga best practise, essay, dan sebagainya. Gagasannya adalah ingin mewujudkan secara nyata gerakan literasi sekolah yang sudah menggema di seluruh tanah air kedalam bentuk karya buku. 

Di Jakarta tokoh penggeraknya pada waktu itu adalah almarhum Pak Uceng Gubernur Literasi Jakarta. Akhirnya untuk mewujudkan gagasan tersebut  dibentuklah sebuah penerbitan Rumah Amazing yang menaungi karya guru dan siswa se-nusantara. Dalam KMY juga dirangkul bakat seni selain menulis yaitu animator dan ilustrator.  Contohnya ilustrator buku “Lorong Waktu” ini adalah siswa bernama  Muhammad Faqih yang sekarang bersekolah di sebuah pondok pesantren. 

Awal pandemi memang sempat membuat kegiatan launching buku KMY tertunda, namun produktifitas para penulis terus berjalan. Mereka tidak tinggal diam, justru terwadahi kegiatan menulisnya di masa pandemi melalui kegiatan lomba baca puisi atau menulis cerpen secara virtual sampai ke tingkat nasional. Gerakan literasi sekolah yang digulirkan Kemdikbud sangat berarti khususnya  di masa pandemi bagi mereka yang haus prestasi. Dalam sebulan rata-rata KMY menghasilkan 2-3 buku. 

Sulistio Hadi sebagai pemilik penerbitan Rumah Imaji, sangat mendukung kegiatan KMY. Para pegiat literasi yang tergabung dalam KMY bergotong royong untuk bisa terus menghasilkan karya dengan sukarela merogoh isi kantong mereka sendiri. 

“Yang penting bisa memberi manfaat dan bisa berbagi lewat karya anak negeri’, katanya

Selain narasumber Bapak Yoyon Pujo Utomo dari SMPN 176 Jakbar dan Ibu Rumiyatun dari SMPN 249 Jakbar inisiator lain yang tergabung membentuk KMY  diantaranya adalah  Ibu Putri  dari SMP 174 Jaktim, Ibu Dwi Irawati dari SMPN 106 Jaktim, Ibu Ai Qurani dari SMPN 176 Jakbar, Ibu Endang dari SMP 88 Jakbar, Bapak Basuki dari SMP 33 Jaksel, Ibu Endah Wijayanti dari SMA 77 Jakpus dan Bapak Tedy dari SDN Cengkareng Timur yang sudah pindah ke Kebumen dan tetap meneruskan kiprahnya di KMY.  

Komunitas ini berdiri atas dasar asas kebersamaan dan kegotongroyongan dalam menggiatkan literasi, bukan hanya literasi baca termasuk juga literasi numerik. Saat ini KMY juga sedang menyelesaikan tahap akhir penulisan buku “Belajar Tanpa Batas” berisi kumpulan pengalaman guru-guru di wilayah DKI Jakarta selama mengajar di era pandemi. Buku best practise pembelajaran luring dan daring juga tengah diselesaikan oleh Ibu Rumiyatun. Untuk proses editing karya para editor KMY mengakui lebih mudah mengedit karya siswa yang unik dan alurnya sudah mengalir ketimbang karya guru. Hanya saja beberapa revisi masih perlu menjadi perhatian penulis siswa, terutama soal penulisan naskah yang sesuai kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar serta tidak menyalahi KBBI. 

Sebagai contoh siswa masih belum mahir menuturkan bahasa pergaulan yang baku dalam percakapan tulisan.  Misalnya mereka menulis kalimat: “pa gue bilang apa” seharusnya ditulis “Saya  bilang juga apa”, kata “gue” diganti menjadi “saya/aku”.  Demikian pula untuk penggunaan imbuhan seringkali siswa masih mengabaikan. Hemat editor sebisa mungkin kaidah penulisan naskah puisi dan cerpen siswa tetap mematuhi kaidah bahasa Indonesia yang baku, baik dan benar, sehingga bisa meminimalisir bahasa slank/plesetan.  Rata-rata penulis siswa bisa menyelesaikan karyanya dalam waktu 3-7 hari dengan 2-3 kali revisi. Dari kegiatan menulis ini siswa merasakan keuntungan bisa menyalurkan minat dan bakat menulis serta menjadi lebih peka dan jeli kepada keadaan sekitar yang bisa menjadi insprirasi mereka dalam menulis. 

Program eksakta ditujukan untuk pendidik dan tenaga kependidikan. Program ini dipandu oleh Mba Wira, dan diproduseri oleh Mba Mira Maulia. Untuk mendengarkan kembali Eksakta episode 31 Maret 2021, silakan klik link berikut: http://ringkas.kemdikbud.go.id/eksakta310321

streaming:
✅Http://suaraedukasi.kemdikbud.go.id
✅IG: @suara.edukasi
✅ Aplikasi di playstore/AppStore: TV Edukasi
✅ Aplikasi spotify: Suara Edukasi Podcast
https://s.id/suaraedukasipodcast

Bagi Sahabat Edukasi yang ingin bertanya atau memberi tanggapan, silakan melalui WhatsApp:
0811 913 1440
atau beri komentar di IG @suara.edukasi
Suara Edukasi
Akrab dan Mencerdaskan

Tim Artikel Pusdatin Kemendikbud : Mgs. Fisika Fikri, Maria Triyani, dan Renny Pebriyanti

Pewarta : Wira (Penyiar Program Eksakta)