dsc_1598

Enam puluh dua orang guru/pengelola TIK sekolah mengikuti Pelatihan Penanganan Gangguan Internet Zona Sekolah di Jakarta, 1-4 Desember 2016. Para guru/pengelola TIK ini berasal dari sekolah penerima bantuan program Jardiknas Zona Sekolah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Pelatihan Penanganan Gangguan Zona Sekolah diadakan untuk meningkatkan kemampuan guru/pengelola TIK sekolah dalam pengelolaan jejaring. Selain mampu mengelola gangguan jaringan di sekolah, para guru/pengelola TIK ini nantinya diharapkan mampu memanfaatkan aplikasi terbaru untuk pembelajaran.

Kepala Pustekkom, Ari Santoso, dalam pembukaan acara menyampaikan pentingnya akses pendidikan bisa sampai ke pelosok Indonesia untuk mengurangi kesenjangan pengetahuan antara peserta didik di kota besar dan di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

Internet di sekolah pun diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi peserta didik, tapi juga untuk masyarakat setempat, “Tantangan bagi Bapak Ibu Guru adalah untuk memanfaatkan sambungan internet yang sudah ada dengan maksimal, jadi selain untuk siswa bisa juga dengan mengadakan kegiatan di luar jam sekolah, dengan membuka pelatihan menggunakan internet bagi masyarakat sekitar sekolah,” ujar Ari Santoso.

Dalam pelatihan ini peserta pelatihan menerima 50% paparan teori dan  50% praktik. Sebagai pendukung, peserta yang hadir juga mendapatkan Access Point. Salah satu peserta pelatihan, Sumarlin Abdullah, dari SMAN 1 Menui Kepulauan, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, menyampaikan rasa tidak percaya sekaligus rasa syukurnya karena sekolahnya menerima bantuan sambungan internet. Ia berharap pelatihan semacam ini tidak hanya sekali ia ikuti,”Mudah-mudahan dipanggil lagi untuk ikut pelatihan. Saran dari saya, ada solusi yang cepat untuk masalah jaringan internet yang dihadapi di sekolah,” tambah Sumarlin.

Pada 2016, sebanyak 1751 sekolah yang tersebar di seluruh Indonesia sudah terhubung internet melalui program Jardiknas Zona Sekolah (Schoolnet). 1634 sekolah terhubung melalui teknologi GSM, sementara 117 sekolah terhubung melalui teknologi VSAT.