Mendikbud: Pentingnya Meningkatkan Akses Teknologi Digital di Kawasan Perbatasan

0
3623

[metaslider id=1176]

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Pusat Teknologi Infomasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom) menggelar Lokakarya Peningkatan Kompetensi Pemanfaatan TIK untuk Sekolah Garis Depan (SGD) di Oasis Amir Hotel, Jakarta, 27 – 30 September 2017.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pemberian bantuan USO (Universal Service Obligation) yang berupa jaringan internet untuk sekolah garis depan atau 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) hasil kerja sama antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Pemberian bantuan jaringan internet USO sudah berlangsung sejak 2015 dan pada tahun ini terdapat 658 sekolah yang menerima bantuan.

Tujuan diadakannya lokakarya ini adalah untuk meningkatkan kemampuan guru, teknisi, atau pengelola dalam pengelolaan dan pemanfaatan jaringan internet untuk pendidikan. Peserta lokakarya terdiri dari  80 orang guru dan teknisi TIK sekolah penerima bantuan USO, yang berasal dari 60 kabupaten di 23 provinsi.

Mendikbud Muhadjir Effendy menyampaikan, kebijakan Presiden berfokus pada wilayah pinggiran, sehingga Kemendikbud juga mendukung dalam pengembangan wilayah pinggiran, sehingga penting untuk meningkatkan akses teknologi digital dan infrastruktur di kawasan pedalaman. Mendikbud memberikan tugas kepada Kepala Pustekkom untuk bekerja keras serta fokus kepada sekolah-sekolah dan pengembangan kualitas guru-guru TIK di kawasan perbatasan.

Mendikbud juga menyampaikan pentingnya Program Pendidikan Karakter (PPK). “Banyak yang komplain mengenai PPK, padahal PPK sangat cocok di wilayah 3T, tinggal diolah oleh guru saja. Kurikulum sebagai kompas untuk tentukan arah.” Lanjut Mendikbud, banyak negara yang mengejar prestasi sains, namun pendidikan moral kurang diperhatikan. “Yang bagus di Jepang, moralitasnya terjaga, generasi mudanya punya karakter yang kuat.”

Mendikbud berpesan agar guru-guru di kawasan perbatasan pantang menyerah dan harus kreatif menyiasati keterbatasan infrastruktur. Mendikbud membuka kesempatan untuk guru berprestasi dari kawasan perbatasan untuk menempuh pendidikan lanjutan. “Saya akan beri kesempatan belajar ke Jepang bagi guru terbaik di sini.” ujar Mendikbud.  Janji ini ditujukan kepada peserta lokakarya, yang dalam pelaksanaannya akan ada pre-test dan post test.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Didik Suhardi menyampaikan harapannya, “Pelayanan TIK untuk anak-anak di perbatasan juga harus terbaik seperti di wilayah perkotaan.” ujarnya.

Kepala Pustekkom, Gogot Suharwoto, juga menyampaikan bahwa Pustekkom telah berupaya untuk mendukung percepatan akses teknologi di sekolah perbatasan. Dalam kerja sama USO, peralatan dan koneksi yang diberikan oleh Kemenkominfo selain digunakan untuk peningkatan kualitas pendidikan di sekolah dan juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.