Untuk menyajikan konten edukatif bagi masyarakat di tengah situasi pandemik, Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Pusdatin Kemendikbud) menyelenggarakan Sajian Pembelajaran Duta Rumah Belajar (SapaDRB) Akhir Pekan pada Sabtu, 11 April 2020 pukul 09.00 WIB s.d 12.30 WIB. Acara yang dilakukan secara virtual ini merupakan hasil kolaborasi dengan Komunitas Semua Murid Semua Guru, Websis for Edu, Sekolahmu, INOVASI (Kemitraan Indonesia Australia), dan Dragonlearn.org
Di sesi pertama pada kegiatan yang mengusung tema #kerjabarengan ini, menghadirkan Plt Kepala Pusdatin Kemendikbud, Gogot Suharwoto, Inisiator Semua Murid Semua Guru, Najelaa Shihab, Head of Education Websis For Edu, Adi Respati, dan perwakilan guru yang juga Duta Rumah Belajar Kalimantan Timur 2019, Sasmiati yang dimoderatori oleh Duta Rumah Belajar Sumatera Utara 2019, Kamila Harahap.
“Orang tua yang belum siap menghadapi situasi ditengah pandemik ini hendaknya harus melakukan adaptasi. Karena baik guru maupun murid juga mengalami hal yang sama atas perubahan ini jadi jangan saling menghakimi tetapi melakukan kerja barengan”, ujar penggiat pendidikan Najelaa Shihab yang akrab disapa Mbak Ela.
Najelaa menuturkan bahwa pembelajaran jarak jauh mungkin menimbulkan risiko, seperti tingginya biaya pendidikan, serta perlunya peningkatan kompetensi guru agar dapat menyediakan metode belajar murid yang sesuai. Untuk mewujudkan hal ini perlu adanya kolaborasi demi kepentingan jangka panjang bagi dunia pendidkan.
Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Gogot bahwa pendidikan merupakan tanggung jawab bersama. Saat ini 1,5 miliar anak belajar di rumah berdasarkan data UNESCO per 1 April 2020″, kata Gogot. “UNESCO telah merilis platform pendidikan digital yang ada di 180 negara terdampak pandemi ini, Rumah Belajar menjadi aplikasi yang terdaftar sebagai rekomendasi UNESCO yang dapat digunakan oleh tingkat dasar dan menengah, sedangkan tingkat perguruan tinggi mahasiswa dapat mengakses Sistem Pembelajaran Daring (SPADA) Indonesia”, tambahnya.
Mulai Senin, 13 April 2020, program Belajar dari Rumah juga disiarkan melalui TVRI sebagai solusi daerah yang tidak terjangkau internet. Gogot mengungkapkan bahwa Mendikbud, Nadiem Makarim, juga mengajak kolaborasi ragam platform pendidikan digital lainnya yang dapat dilihat melalui laman https://bersamahadapicorona.kemdikbud.go.id.
Tak kalah menarik, Adi Respati, selaku konsultan teknologi pendidikan juga ikut serta untuk membantu sekolah agar dapat mengajak orang tua mendampingi anak belajar di rumah. Ia mengungkapkan kunci yang perlu disiapkan pada masa pandemik ini adalah Norma Pembelajaran (Skenario), Koordinasi Sekolah (OTM), dan Manajemen Teknologi Sekolah.
“Metode pembelajaran deep learning dapat diimplementasikan dengan mengoptimalkan peran guru untuk memadukan metode pembelajaran Sistem Hybrid dan ditambah partisipasi orang tua yang akan sangat berperan berubah pasca pandemi,” pungkas pria lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini.
Di akhir sesi, dilakukan peluncuran media pendidikan Podcast Suara Edukasi melalui aplikasi Spotify. Pengembangan ini dilakukan agar semakin banyaknya masyarakat yang mendengarkan Suara Edukasi yang saat ini sudah mengudara melalui streaming pada laman http://suaraedukasi.kemdikbud.go.id/.
Gogot berterimakasih kepada semua pihak yang berhasil melakukan kerja barengan menghadapi bencana ini. Dengan adanya wabah ini membuat berbagai pihak sadar jika teknologi dan kolaborasi antar sekolah, guru, dan orang tua harus mulai digalakkan sebagai solusi pembelajaran masa depan.
Untuk kembali mendengarkan bincang-bincang daring ini, Sahabat dapat mengunjungi TV Edukasi, Suara Radio Edukasi, Kanal Youtube Kemendikbud RI dan Kanal Youtube Rumah Belajar.
Penulis: Mgs. Fisika Fikri
Editor: Hendri Puspa Martasari