Jakarta, (26/11) – Pusat Data dan Informasi (Pusdatin), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar Malam Anugerah KIHAJAR 2021, suatu puncak apresiasi sejumlah kegiatan dan kompetensi pembelajaran yang memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), secara hibrida, Kamis (25/11) di Jakarta.
Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi, Muhamad Hasan Chabibie, mengakui bahwa Program KIHAJAR terbuka bagi seluruh peserta didik, guru, mahasiswa, dan umum di seluruh Indonesia yang peduli pendidikan. “Semoga ikhtiar ini mampu menjadi penjaga nyala api belajar dan menumbuhkanukan inovasi dan kreativitas pendidikan,” ucap Hasan secara daring pada Taklimat Media secara virtual di Jakarta, Jumat (26/11).
Dijelaskan Hasan, tantangan pembelajaran ke depan akan semakin besar. “Pendayagunaan teknologi informasi di dunia pendidikan diharapkan bisa makin optimal, seiring pembelajaran hibrida antara tatap muka terbatas dan jarak jauh akan berjalan,” ujar Hasan.
“KIHAJAR adalah wadah eksplorasi digital bagi siswa seluruh jenjang lewat pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berbasis Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) untuk meningkatkan kemampuan literasi, numerasi, pendayagunaan TIK, dan pendidikan karakter. KIHAJAR hadir untuk memberi ruang kemerdekaan bagi siswa dan guru dalam proses belajar agar lebih menyenangkan dan maksimal,” tutur Hasan.
“Aktivitas ini senapas dengan semangat Mendikbudristek, di mana guru belajar hal baru tentang teknologi dan dapat memeroleh akses dan pelatihan yang praktis dan relevan menjawab kebutuhan pembelajaran abad 21. Ini bagian ikhtiar kita menjaga nyala api pembelajaran dengan menghadirkan konten digital yang bisa diakses guru-guru kita,” tutur Hasan.
Sekretaris Jenderal Kemendibudristek, Suharti,mengucapkan selamat kepada para pemenang dan memberikan apresiasi kepada Duta Rumah Belajar tahun 2021 serta jawara Belajar.ID yang telah memanfaatkan akun pembelajaran. “Saya harap, upaya terbaik yang diberikan para pemenang bisa berdampak besar pada pendidikan Indonesia dan masa depan bangsa,” ucap Suharti, Kamis (25/11).
Senada dengan itu, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen Pauddikdasmen) Jumeri, mengaku bangga pada para guru, karena keberhasilan pendidikan di Indonesia hanya dan hanya jika para gurunya terus berdedikasi menyalakan semangat belajar siswa. “Agar dapat menjawab tantangan di masa depan, guru diharapkan bisa mengedepankan karakter pelajar pancasila. Saya mengapresiasi antusiasme semua pihak dalam mengimplementasikan TIK dalam pembelajaran, ini mencerminkan semangat merdeka belajar yang sejati,” tutur Jumeri.
Dirjen Jumeri juga mengapresiasi kepada para pemimpin balai, dinas pendidikan, dan kepala daerah yang telah mendukung berbagai kegiatan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di sekolah dan daerah masing-masing.
Lomba KIHAJAR STEM 2021 merupakan wadah eksplorasi peserta didik di satuan pendidikan SD, SMP, SMA, dan SMK/ sederajat dan Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, penyelesaian masalah atau proyek berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, Math) dengan memanfaatkan TIK. Pelaksanaan KIHAJAR STEM 2021 mengangkat tema “Serentak Bergerak Mewujudkan Merdeka Belajar”.
KIHAJAR STEM 2021 telah berlangsung berhasil diikuti 10.038 tim. Sebanyak 7.530 tim lolos pada tahap dasar, dan kemudian 1.889 lolos pada tahap menengah. Akhirnya, sebanyak 388 tim lolos mengikuti tahap final.
Terdapat 20 pemenang KIHAJAR STEM dengan masing-masing lima pemenang per jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK. Juara Umum SD diraih SD Unggulan Al-Ya`Lu Jawa Timur, Juara Umum SMP diraih SMP Labschool Kebayoran DKI Jakarta, Juara Umum SMA diraih SMAN 2 Bandar Lampung, dan Juara Umum SMK diraih SMKN 26 Jakarta.
Selain itu, Pusdatin juga menggelar Program Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK), yaitu program peningkatan kompetensi TIK guru yang mengacu pada kerangka kerja yang ditetapkan UNESCO. “Guru-guru peserta PembaTIK berkesempatan menjadi Duta Rumah Belajar, yaitu agen Pusdatin Kemendikbudristek untuk menyosialisasikan pendayagunaan TIK ke dalam pembelajaran. Guru-guru ini akan menjadi penggerak dan inspirasi guru-guru serta komunitas di wilayah representatif mereka untuk membangun budaya pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran,” terang Hasan.
Diakui Hasan, PembaTIK tahun ini diikuti 80 ribu guru hingga terseleksi 1.020 guru per provinsi yang mengikuti tahap menengah. Setelahnya, berhasil ditetapkan 34 guru terbaik dari 34 provinsi sebagai Duta Rumah Belajar 2021.
Membuat Bahan Ajar Berbasis TIK (MembaTIK), ajang membuat media pembelajaran berbasis TIK bagi guru, siswa, mahasiswa, dan khalayak umum. “Melalui MembaTIK peserta diharapkan dapat membuat media bahan belajar berbasis TIK yang menarik, kreatif, dan interaktif yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari di sekolah. Kategori media MembaTIK 2021 meliputi Gim Edukasi, Motion Graphics, Augmented Reality dan Laboratorium Maya,” terang Hasan.
Terdapat 341 konten yang diunggah peserta yang telah diseleksi menjadi 40 karya finalis oleh Pusdatin. “Apresiasi yang diberikan adalah untuk Kategori Gim Edukasi, Motion Graphics, Augmented Reality, dan Laboratorium Maya,” tutur Hasan.
Festival Video Edukasi (FVE) adalah sebuah festival video yang berkonsentrasi pada tema-tema pendidikan. Festival ini diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Media Televisi Pendidikan (BPMTP), salah satu unit pelaksana teknis di lingkungan Pusdatin Kemendikbudristek.
“Semangat yang menyertai festival ini sikap kritis terhadap tayangan televisi yang didominasi kepentingan hiburan. Kuatnya dominasi hiburan ini menyebabkan terabaikannya nilai-nilai yang bersifat mendidik. Festival ini mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk membuat sendiri tontonan alternatif yang mengedepankan pendidikan budi pekerti,” terang Hasan.
Lomba Membuat Aplikasi Mobile Edukasi (MAME), yang digelar Balai Pengembangan Multimedia Pendidikan dan Kebudayaan (BPMPK) Semarang, juga turut diumumkan pada malam anugerah. “MAME bertujuan untuk memotivasi pelajar, guru dan masyarakat untuk mengembangkan bahan belajar interaktif melalui perangkat mobile,” terang Hasan.
Program Daerah Jawara belajar.id, adalah program penghargaan yang diberikan kepada provinsi dan kabupaten/kota dengan tingkat persentase aktivasi akun pembelajaran belajar.id tertinggi. “Kegiatan ini digelar untuk mengapresiasi kerja keras pemerintah daerah, terutama dinas pendidikan untuk mendorong aktivasi dan pemanfaatan akun pembelajaran belajar.id. Semoga pemdah dan dinas semakin terpacu mengaktivasi dan memanfaatkan Akun Pembelajaran dengan menggandeng komunitas Pendidik belajar.id di daerahnya,” terang Hasan.
Jumlah peserta Daerah Jawara belajar.id adalah 34 provinsi dan 374 kota/kabupaten yang berpartisipasi, dengan terpilih sebanyak 23 Daerah Jawara belajar.id berdasarkan presentase aktivasi akun pembelajaran tertinggi yang dibagi menjadi tiga kategori.
Adapun para pemenang mendapatkan suvenir dan tabungan pendidikan dengan rincian sebagai berikut: 1) KIHAJAR STEM, mendapat tabungan pendidikan dan souvenir dengan jumlah total Rp 500 juta rupiah; 2) PembaTIK, mendapat ponsel pintar dan tabungan pendidikan dengan jumlah total Rp 500 juta rupiah; 3) MembaTIK, mendapat tabungan pendidikan dengan jumlah total Rp 118 juta rupiah; 4) FVE, mendapat tabungan pendidikan dengan jumlah total Rp 189 juta rupiah; 5) MAME, mendapat tabungan pendidikan dengan jumlah total 358 juta rupiah; dan 6) Jawara Belajar.id, mendapat chromebook kerja sama dengan Pusdatin dan REFO.
Adapun daftar lengkap pemenang KIHAJAR 2021 dapat diakses pada situs resmi Pusdatin Kemendikbudristek http://pusdatin.kemdikbud.go.id/pengumuman-daftar-pemenang-anugerah-kihajar-2021/
Malam Anugerah KIHAJAR 2021 dapat disaksikan melalui kanal YouTube:
Kemendikbud RI
Televisi Edukasi
Rumah Belajar