Fitur Kelas Maya Bagi Peserta PembaTIK (Pembelajaran Berbasis TIK) 2018

0
3156

Salah satu program pengembangan kompetensi guru di bidang TIK untuk pendidikan dan kebudayaan yang diselenggarakan oleh Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom) Kemendikbud telah memasuki level ke-3, yaitu Kreasi, setelah sebelumnya setiap peserta menjalani seleksi pada level 1 (Literasi TIK) dan level 2 (Implementasi TIK) yang diselenggarakan secara daring. Program yang dinamakan dengan PembaTIK atau Pembelajaran Berbasis TIK disambut oleh antusiasme peserta dari pra hingga paska pelaksanaan.

Dilaksanakan secara tatap muka di setiap provinsi, yang dimulai dari 1 Juni 2018, dengan Provinsi Jawa Tengah yang menjadi pilot pelaksanaan. Program ini direncanakan selesai pada September 2018, dengan target pelaksanaan di 34 provinsi di Indonesia. Setiap provinsi dilaksanakan dengan jumlah 30 peserta, yang merupakan 30 peserta terpilih berdasarkan diklat daring yang dilaksanakan pada level sebelumnya.

Pada level Kreasi, setiap peserta diberikan materi mengenai pemanfaatan fitur Kelas Maya yang ada pada portal Rumah Belajar (belajar.kemdikbud.go.id). Setiap guru dilatih untuk membuat kelas masing-masing sesuai dengan materi yang diampu di sekolah. Materi ini disambut dengan baik, pengenal Kelas Maya dianggap cukup bermanfaat untuk mendukung pelaksanaan proses pembelajaran.

Seperti testimoni dari Syamsul Fahzori, salah satu peserta Nusa Tenggara Barat, yang tertarik dengan Kelas Maya karena fitur ujiannya “Yang paling menarik bagi saya yang tdk ada di LMS lain adalah ketika mengerjakan soal ujian, sistem tidak mengijinkan untuk mengakses modul yang ada dalam LMS. Keren” ungkapnya.

Adapun pendapat peserta lain dari Yogyakarta, Sigit Suryono, yang mengungkapkan testimoni melalui tulisannya di pena.belajar.kemdikbud.go.id, menurutnya, Kelas Maya dapat diterapkan sebagai program remedial maupun pengayaan. Sehingga, menurutnya, Kelas Maya mendukung peningkatan pembelajaran berbasis TIK.

Selanjutnya peserta dari Jawa Tengah, Eko Adi Saputro, mengungkapkan bahwa penggunaan Kelas Maya tergolong user friendly. “Apabila fitur Kelas Maya memiliki fitur unduh soal ujian dan analisis hasil ujian, Insya Allah Kelas Maya bisa menjadi aplikasi pembelajaran unggulan dibandingkan yang lain”, tambah Eko.

Paska pelaksanaan PembaTIK Level 3, masing-masing peserta diharapkan akan menyempurnakan Kelas Maya masing-masing, dan diterapkan dengan siswa masing-masing. Selain itu, peserta juga diharapkan akan menyosialisasikan fitur ini dan fitur-fitur lain yang ada di Portal Rumah Belajar.

Keaktifan peserta dalam penerapan Kelas Maya dan proses sosialiasi menjadi komponen penilaian pada penentuan Duta Rumah Belajar 2018, yang akan dikukuhkan pada acara Anugerah Kihajar 2018 pada Oktober 2018. (HPM)