Peluncuran Pembelajaran Daring Kelas Maya di Bali

0
2297

Pemerintah Provinsi Bali meluncurkan pembelajaran daring dengan menggunakan aplikasi Kelas Maya yang diberi tema Jejaring Jelajah Kreativitas Bali atau Jejak Bali yang dapat diakses melalui: http://belajar.kemdikbud.go.id/JejakBali. Aplikasi ini merupakan hasil kerja sama dengan Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

“Kelas maya ini memanfaatkan teknologi, sehingga siswa bisa belajar di luar jam sekolah, memilih mata pelajaran yang dikehendaki, dan memilih gurunya, meski pun berbeda sekolah,” ujar Pastika

sumber: republika.co.id

Menurut Pastika, Kelas Maya tidak akan berpengaruh terhadap pembentukan karakter siswa namun lebih kepada pemantapan ilmu pengetahuan bagi para siswa. Karena pembelajaran tidak lagi terbatas pada ruang dan waktu.

“Guru mempunyai lebih banyak waktu membentuk karakter siswa di dalam kelas, sementara pembelajaran bisa dipadatkan di kelas maya ini kapan saja dan di mana saja,” ujar Pastika.

Dengan menggunakan teknologi dalam pembelajaran, proses belajar bisa sekaligus menerapkan asas demokrasi, di mana sistem ini memungkinkan sekolah-sekolah pelosok juga menikmati pembelajaran seperti sekolah-sekolah yang memiliki infrastruktur yang lengkap. Pastika menyebutkan sekolah-sekolah di Kabupaten Badung dan Kota Denpasar akan sama dengan sekolah-sekolah di Nusa Penida dan Karangasem sebagai contoh.

Kepala Pustekkom Kemendikbud, Gogot Suharwoto, mengungkapkan aplikasi Kelas Maya di Bali sejalan dengan program pemerintah pusat untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Pembalajaran.

“Teknologi sekarang sudah masuk ke semua sektor begitu cepat, sehingga dunia pendidikan pun harus bisa mengikuti,” katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali, Tjokorda Istri Agung (TIA) Kusumawardhani memaparkan pemerintah Provinsi Bali saat ini membawahi 328 sekolah dari 333 SMA dan SMK seluruh Bali. Jumlah tersebut terdiri dari 129 SMA dan SMK Negeri, serta 199 SMA dan SMK Swasta. Dari jumlah sekolah yang terdaftar itu, ada 5.133 guru dan  29.670 siswa.

“Kami sudah buatkan 15.721 kelas maya,” katanya.

Pembelajaran daring, menurutnya, dapat menumbuhkan alternatif sumber belajar, yang awalnya hanya dari guru menjadi multi sumber. Siapapun dapat menjadi guru dan peserta didik. (Hendri Puspa Martasari)