Kompetensi literasi dan numerasi merupakan salah satu tuntutan pembelajaran abad 21, selain itu pemberian pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa dan memberikan variasi aktivitas pada siswa dirasa perlu, namun harus menyesuaikan dengan kondisi infrastruktur akses dan fasilitas belajar yang dimilki siswa.
Pada saat pandemi covid-19, maka sistem pendidikan dipaksa berubah, terdisruptif lalu beralih dan menerapkan inovasi disruptif, mengganti sistem lama dengan cara-cara baru yang lebih kolabratif, menciptakan ekosistem Belajar (pengajaran atau cara belajar) yang baru dengan mengedepankan transformasi teknologi digital. Inovasi distruptif akan menghemat biaya karena pola pelaksanaan yang lebih sederha, menghasilkan kualitas yang lebih baik, menjangkau lebih luas dengan akses yang lebih mudah. Hal ini dilihat sebagai sesuatu yang positif karena merupakan suatu yang dinamis, efisien, dan efektif.
Kemendikbud melalui Pusdatin meningkatkan layanan dengan menyajikan konten video pembelajaran formal, melakukan pendistribusian konten video pembelajaran melalui TV Edukasi. Di era digital ini, kolaborasi menjadi kunci. Oleh karena itu Pusdatin mulai bekerja sama dengan berbagai lembaga penyiaran di Indonesia untuk memperluas jangkauan TV Edukasi.
Pada bulan Mei 2020 penyedia layanan distribusi konten video melalui jaringan internet yang biasa juga disebut layanan Over-The-Top (OTT), TV Lokal, operator TV Digital mulai melakukan redistribusi siaran TV Edukasi, diantaranya : VIDIO, Usee TV, RCTI+, MAXStream, DAAI, Nusantara TV, TV KU Semarang, Batik TV Pekalongan, Toba TV Sumatera Utara, Buana Jati TV Cirebon, Live Media Yogyakarta.
Dengan adanya Mitra TV Edukasi ini, diharapkan kolaborasi akan terus meningkat, dengan pendistribusian konten secara masif melalui channel Mitra TV Edukasi. Diharapkan kemitraan ini menjadi sinergi yang memberdayakan bagi pendidikan di Indonesia.
Narasumber: Wibowo Mukti
Penulis: Tim Tv Edukasi
Editor: Mgs. Fisika Fikri
