Di masa pandemi ini, ananda belajar dari rumah. Dan mau tidak mau orangtua dengan segudang kesibukannya akan memiliki satu lagi tugas penting yang tidak mungkin dielakkan Aneka kendala kerapkali terjadi, karena ini mungkin jadi moment pertama kali dan dalam jangka waktu yang tidak bisa diperhitungkan. Menjadi “GURU” bagi anak-anak kita. Tugas yang amat sangat menantang bukan? Secara fisik dan tentunya psikologis.
Sangat tidak mudah ya? Bahkan gak terbayang sebelumnya bakal mendampingi anak-anak selama “24 jam, 7 hari dalam seminggu”. Namun yang tidak kita sadari, moment langka ini akan sangat bermanfaat baik bagi orangtua maupun anak-anak.
Dan pastikan moment langka ini terjalin harmonis agar anak-anak mengingat kita dengan kenangan manis dalam perjalanan kesuksesannya.
Simak penjelasan dari Ibu Dian Kurniati, S.Psi. Psikolog mengenai “2 + 1M Manfaat Mendampingi Anak Belajar di Rumah” berikut ini.
1. Mendekatkan jalinan hati.
Orangtua jadi punya lebih banyak waktu untuk menjalin komunikasi dan mendekatkan hati dengan anak-anak. Kita jadi lebih mengenal hal-hal yang membuat motivasi belajarnya meningkat atau yang menjadikannya terpuruk. Percayalah, kehadiran orangtua dalam belajar ananda, akan menimbulkan kepercayaan diri sehingga menumbuhkan semangat untuk belajar jadi lebih tinggi. Anak-anak juga semakin yakin bahwa orangtuanya menyayanginya dan akan membantunya di saat mengalami kendala. Mereka tahu mereka dikasihi sepenuh hati.
2. Membantunya mengenal kekuatan dan meningkatkan keterbatasannya.
Jika selama ini kita kesulitan mengetahui apa kendala ananda dalam belajar atau mengapa prestasinya belum maksimal. Maka ketika mendampingi mereka belajar, kita mulai dapat mengamati dan menemukan mengapa itu terjadi? Membantunya mengenali diri, potensi dan gaya belajarnya dan membantunya mengembangkan diri. Kita mulai dapat mengenali hobi dan kekuatan dirinya dan menggunakannya untuk memotivasi agar ia menggunakannya untuk memaksimalkan diri dan meraih prestasi dalam hal apapun yang dimilikinya. Semua manusia dianugerahi potensi. Pun demikian dengan mereka.
3. Melatih pengendalian emosi
Mendampingi anak bukan pekerjaan mudah. Jika mereka pergi ke sekolah, orangtua jadi punya waktu untuk melakukan pekerjaan dengan nyaman, ada kesempatan baca novel kesukaan atau sekedar leyeh-leyeh menghela napas panjang sebelum mulai berjibaku dengan emosi karena harus mendampingi dan melayani buah hati kembali. Kalau anak-anak di rumah seharian, mungkin hal itu tidak bisa dilakukan lagi. Maka, orangtua perlu berlatih mengendalikan diri dan emosi agar tetap “waras” menghadapi polah tingkah mereka. Moment ini mungkin gak akan terulang maka belajar mengendalikan diri harus dilakukan agar mereka melakukan hal yang sama kepada kita saat kita tua nanti.
Penulis : Ibu Dian Kurniati, S.Psi