Pusdatin, Kemendikbud (28/9) – Selangkah lagi para peserta Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) Tahun 2020 akan berkompetisi untuk mendapatkan predikat sebagai Duta Rumah Belajar (DRB) 2020. Dengan mengacu pada literasi TIK guru dari UNESCO yang terdiri dari 4 level, yaitu Literasi, Implementasi, Kreasi, dan Berbagi. Pusdatin Kemendikbud berupaya untuk memajukan pendidikan di Indonesia dengan membekali guru-guru dengan kemampuan pemanfaatan TIK agar pembelajaran yang dilaksanakan lebih inovatif.
Meski di tengah Pandemi COVID-19 animo para guru mengikuti ajang ini mengalami kenaikkan secara signifikan. Para guru yang terdaftar tercatat sebanyak 70.312 peserta peningkatan yang cukup signifikan dibanding tahun 2019 yang hanya mencapai 28.624 peserta. Setelah melakukan rangkaian penugasan di setiap level tercatat sebanyak 1.020 peserta yang berasal dari 34 provinsi dengan masing-masing 30 peserta pada tiap provinsi.
Di level 4 ini juga telah dinobatkan sebagai Sahabat Rumah Belajar perwakilan provinsi. Oleh karenanya peserta dituntut untuk berbagi kemampuan TIK di kalangan guru sesuai dengan bekal yang didapat dari level 1-3. Para peserta juga dituntut untuk kreatif membuat blog maupun vlog agar dapat dimanfaatkan sebanyak-banyaknya oleh rekan guru maupun peserta didik.
Para peserta diminta menyelesaikan tugas-tugas di level 4 dimulai dari tanggal 18 September -21 Oktober 2020. Peserta juga akan dibimbing oleh coach dan tutor yang dilakukan secara langsung selama tiga hari pada tiap provinsi melalui ruang daring. Setelah itu setiap provinsi akan ditentukan 5 peserta yang akan kembali diseleksi untuk menjadi Duta Rumah Belajar (DRB) pada tiap provinsi.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim juga sangat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan para guru di level 4 seperti yang ia sampaikan pada Kuliah Umum level 4 melalui ruang daring.
“Bapak Ibu guru sekalian merupakan cikal dari guru-guru penggerak, guru-guru dengan inisiatif dan semangat tinggi untuk terus berpacu dengan tuntutan zaman. Tantangan di masa depan bukan berarti menjadi lebih mudah”, ujar Mas Menteri yang juga merumuskan kebijakan guru penggerak ini.
Rumah Belajar Raih ICMA 2020 dengan Konsep DRB
Tak hanya itu kehadiran Duta Rumah Belajar juga sangat berperan besar menyukseskan kegiatan ini. Para DRB terus berusaha menghidupkan nyala api belajar di kalangan siswa maupun pendidik di tengah Pandemi COVID-19. Program Belajar dari Rumah dengan memanfaatkan Rumah Belajar dinilai cukup berhasil hal ini ditandai dengan berhasilnya Rumah Belajar meraih penghargaan Indonesian Content Marketing Awards 2020 kategori Influencer Marketing Implementation.
“Pada kesempatan ini saya juga ingin mengapreasi Bapak dan Ibu guru Duta Rumah Belajar yang tanpa pamrih telah menjadi contoh di daerah masing-masing dalam melakukan inovasi pembelajaran. Kami segenap di jajaran Kemendikbud akan mendukung inisiatif dari Bapak Ibu semua,” Mas Menteri memberi apresiasi.
Pemanfaatan TIK di kegiatan belajar mengajar sudah menjadi keharusan yang tidak bisa untuk dipungkiri. Kehadiran program PembaTIK harus menjadi alat dalam peningkatan mutu pendidikan dan SDM terutama para Generasi Millenial.
Dengan program PembaTIK, diharapkan dapat menumbuhkan motivasi, kreatifitas, dan inovasi guru dalam pembelajaran berbasis TIK. Selain itu. untuk meningkatkan profesionalisme pendidik melalui berbagi pengetahuan, keterampilan, dan wawasan dalam pemanfaatan TIK untuk pembelajaran.
“ Kegiatan PembaTIK juga dapat memperluas jaringan kerjasama dalam pemanfaatan TIK pada komunitas pengguna portal Rumah Belajar. Dengan meningkatkan peran serta guru dalam pengembangan konten-konten yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar terbuka (OER), kita dapat bersama-sama mengembangkan model pembelajaran berbasis Portal Rumah Belajar,” ujar Hasan Chabibie, Plt Kapusdatin Kemendikbud.
Pusdatin Kemendikbud selalu berupaya untuk menggawangi pemanfaatan TIK di kegiatan belajar mengajar dengan menghadirkan program maupun aplikasi yang dapat digunakan seperti Rumah Belajar, Tv Edukasi, dan Suara Edukasi. Terbaru dan terhangat Pusdatin juga melalkukan verifikasi pemberian bantuan kuota belajar dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Perguruan Tinggi.
Penulis: Mgs. Fisika Fikri
Editor: Hendri Puspa Martasari