Jakarta (20/11) – PTP Connect 2024 sukses diselenggarakan di Grand Ballroom Ayana Midplaza Hotel, Senayan, Jakarta. Acara yang digelar pada 18-20 November 2024 ini dihadiri oleh 223 peserta luring dan hampir 1000 peserta daring melalui aplikasi video conference dan streaming youtube, terdiri dari Pejabat Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran (JF PTP), atasan JF PTP, pengelola kepegawaian JF PTP, dan calon pemangku jabatan fungsional PTP dari instansi pengguna yang tersebar di Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah (K/L Pemda) seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, 53 diantaranya menjadi ekshibitor yang merupakan utusan dari 18 K/L/Pemda untuk memamerkan karya inovasi teknologi pembelajaran yang digarap pada instansinya.
Acara yang dibuka langsung Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti yang didampingi oleh Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemendikdasmen, Yudhistira Nugraha merupakan event perdana yang mengkombinasikan konsep ekshibisi dan konferensi antar JF PTP dari instansi pengguna yang sebelumnya event serupa digelar dalam bentuk Simposium JF PTP.
Dalam laporannya, Yudhistira menyampaikan terima kasih kepada 18 K/L/Pemda yang telah ikut serta sebagai ekshibitor dalam kegiatan ini. PTP Connect diselenggarakan juga karena adanya arahan dari Sesjen Kemendikdasmen dalam mempercepat transformasi digital melalui pendayagunaan teknologi informasi pada proses pembelajaran yang meluas bukan hanya di sektor formal namun juga di lingkungan organisasi dan masyarakat yang bersifat umum.
“PTP Connect ini sebenarnya bagian dari bagaimana kita mempertemukan JF PTP yang ada agar menjadi jabatan fungsional yang membanggakan sebagaimana jabatan fungsional seperti diplomat, dokter, dan sebagainya. Harapannya, dalam forum perdana ini para JF PTP dapat berdiskusi dalam menghasilkan karya dan inovasi,” ujar Yudhistira.
Ia menambahkkan, Pusdatin Kemendikdasmen menyelenggarakan kegiatan ini sebagai bentuk keseriusan dalam melakukan pembinaan jabatan fungsional setelah adanya kebijakan PermenpanRB Nomor 1 Tahun 2023. Untuk itu, dalam forum ini Pusdatin Kemendikdasmen juga memberikan anugerah kepada K/L/Pemda yang telah menerapkan teknologi pembelajaran di instansinya.
Dalam sambutan mewakili Mendikdasmen, Suharti selaku Sesjen Kemendikbudristek menyampaikan, untuk menjadikan JF PTP sebagai jabatan fungsional yang membanggakan sangatlah mungkin. Mengingat JF PTP dapat membantu memberikan solusi-solusi dalam proses pembelajaran.
“Saya setuju dengan apa yang dikatakan Kapusdatin, JF PTP saat ini dibutuhkan bukan hanya di badan-badan diklat, namun setiap sektor yang mengharuskan kita untuk menjadi pembelajar merupakan peluang bagi JF PTP untuk menjadi leading sector dalam melahirkan solusi permasalahan pembelajaran agar proses pembelajaran itu menjadi menarik,” ujar Suharti.
“Mari kita saling belajar, saling menginspirasi dan saling membantu antar Kementerian/Lembaga dan Pemda dalam menyelesaikan permasalahan dengan saling berkolaborasi dan berbagi pakai atas teknologi pembelajaran yang sudah ada,” tambah Suharti.
Usai membuka acara Suharti memberikan enam penghargaan Anugerah Karya Teknologi Pembelajaran diberikan kepada instansi pengguna yang telah memanfaatkan teknologi pembelajaran secara inovatif dan efektif. Adapun keenam penerima penghargaan tersebut diantaranya:
Dalam acara ini, sejumlah narasumber dari instansi pengguna juga berbagi pengalaman mereka dalam memanfaatkan teknologi pembelajaran di lingkungan kerja masing-masing. Para peserta mendapatkan wawasan berharga mengenai pengembangan teknologi pembelajaran yang relevan, adaptif, dan berkelanjutan.
Narasumber yang dihadirkan merupakan pemangku kepentingan, akademisi dan praktisi Teknologi Pembelajaran dari KemenpanRB, LAN RI, YCIST Sumatera Utara, Universitas Satya Terra Bhinneka, Kementerian Investasi & Hilirisasi/BKPM, Kemensetneg, Ditjen GTK Kemendikdasmen, Kemenkeu, BSSN, Pemprov DKI Jakarta, Pemprov Jawa Tengah, 1000 Startup.
Tak hanya itu, masalah kebijakan dalam pembinaan jabatan fungsional juga menghadirkan Aba Subagja selaku Staf Ahli Bidang Politik dan Hukum Kemenpan RB, DR. Anna Tavis dari New York University dan Dr. Purwanto selaku Praktisi Teknologi Pembelajaran.
PTP Connect 2024 menjadi bukti nyata kolaborasi lintas sektor untuk mendorong transformasi digital di bidang pendidikan. Kegiatan ini tidak hanya mempererat hubungan antara PTP dari berbagai instansi, tetapi juga menginspirasi terciptanya solusi-solusi baru yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. PTP Connect pemantik ruang kolaborasi JFPTP, atasan, pengelola SDM dan organisasi untuk saling terhubung–terkoneksi menyelesaikan masalah pembelajaran.
———————————————————————————————————————————-
REKOMENDASI PTP CONNECT 2024
“CONNECT” dalam konteks Pengembang Teknologi Pembelajaran menggambarkan peran sebagai penghubung antara berbagai elemen yang saling bergantung dalam proses pembelajaran.
Pengembang teknologi pembelajaran tidak hanya menciptakan dan mengelola platform atau alat, tetapi juga menghubungkan berbagai unsur yang memungkinkan terciptanya pengalaman belajar yang lebih efektif, inklusif, dan terintegrasi.
Dalam era Society 5.0, peran PTP di berbagai instansi K/L pusat dan daerah sangat direkomendasikan untuk :
- menciptakan kolaborasi aktif dan keterhubungan antara PTP dari berbagai K/L Pusat dan Daerah dalam menciptakan ekosistem pembelajaran berbasis teknologi
- mengintegrasikan teknologi seperti Kecerdasan Artifisial (AI), Internet of Things (IoT), dan pembelajaran berbasis data (sesuai kebutuhan pengguna) untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih personal, kolaboratif, dan adaptif.
- mengoptimalkan pemanfaatan big data dan Kecerdasan Artifisial (AI) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, serta menciptakan pengalaman belajar yang lebih personal, responsif, dan berbasis bukti.
- menciptakan pembelajaran yang lebih inklusif, masif, efisien, fleksibel dan aksesibel dan impactful untuk dan oleh semua kalangan.