Pendidikan Inovatif melalui Konten Pembelajaran Digital dan Akun Pembelajaran Belajar.id

0
10975

Jakarta, (3/11) – KIHAJAR TIK Talks Sulawesi Utara diikuti dengan jumlah peserta hingga 1.186 peserta yang berasal dari Sulawesi Utara dan juga di seluruh Indonesia, bahkan Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN). KIHAJAR TIK Talks Sulawesi Utara merupakan satu bagian dari gelaran besar KiHajar 2021 berupa seminar daring (online) dengan menampilkan beberapa narasumber ahli dan praktisi IT untuk Pendidikan.

Narasumber yang hadir dalam kegiatan yang diselenggarakan kemarin (4/11) yaitu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Utara, Kepala LPMP Prov. Sulawesi Utara, Ketua IGI Provinsi Sulawesi Utara, Ketua PGRI Provinsi Sulawesi Utara, Co-Founder Platform Media “Kokbisa”, Kapten Belajar.id Provinsi Sulawesi Utara, serta Duta Rumah Belajar Provinsi Sulawesi Utara.

Dr. M. Hasan Chabibie, M.Si. selaku Kepala Pusdatin Kemendikbudristek, memberikan pengantar diawal sekaligus membuka acara KIHAJAR TIK Talks Sulawesi Utara ini dengan menyampaikan apresiasinya atas respon Provinsi Sulawesi Utara yang luar biasa terhadap KIHAJAR TIK Talks ini. Disampaikan juga bahwa hari ini inovasi menjadi kata kunci jika ingin bertahan dalam situasi sulit.

” Situasi pandemi covid-19 pada akhirnya melahirkan banyak inovasi pembelajaran yaitu digital content pembelajaran. Dapat dirasakan saat ini bagaimana teknologi informasi bergerak menjamur sebagai ikhtiar gotong royong bersama untuk membangun ekosistem pendidikan yang berbasis teknologi informasi,” ujar Hasan.

Ia menambahkan, hadirnya teknologi diharapkan bisa didorong untuk menjadi stimulus pembelajaran yang lebih berkualitas lagi. Begitu juga  teknologi bukan semata-mata menjadikan kita sebagai objek, akan tetapi teknologi bisa menjadikan kita sebagai subjek, sehingga pembentukan karakter positif peserta didik dan peningkatan kualitas pendidikan dapat terwujud dengan tujuan dapat menaikkan daya saing bangsa.

Maka, Pusdatin bertugas untuk mengoptimalkan teknologi informasi semaksimal mungkin untuk memfasilitasi seluruh pendidik di Indonesia, khususnya Provinsi Sulawesi Utara. Salah satu fasilitas yang diberikan Pusdatin, yang juga dijadikan fokus utama dalam KIHAJAR TIK Talks kali ini, adalah akun pembelajaran Belajar.id.

Ucapan terima kasih atas dukungan dan kerjasama seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam kegiatan TIK Talks ini untuk pendidikan yang lebih baik lagi turut disampaikan Kapusdatin yang juga dikenal dengan sapaan Gus Hasan.

Dr. M. Hasan Chabibie

Acara dilanjutkan dengan sambutan dan arahan dari Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, SE. yang diwakilkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Utara, dr. Liesje G. L. Punuh, M.Kes. Dalam sambutan dan arahannya disampaikan bahwa pemerintah provinsi Sulawesi Utara selalu memberikan dukungan secara terus menerus kepada tenaga pendidik untuk melaksanakan pembelajaran sebaik mungkin dengan memanfaatkan teknologi.

Saat ini digitalisasi sekolah bukan hanya wacana lagi. Kini program tersebut merupakan aksi nyata pemerintah provinsi Sulawesi Utara dengan memberi perhatian khusus pada pengembangan penguasaan teknologi di dunia pendidikan. Keseriusan ini bahkan menghasilkan beberapa penghargaan yang pernah diterima oleh Gubernur provinsi Sulawesi Utara terkait kepedulian dan komitmen terhadap pemanfaatan TIK untuk pendidikan dari Kemendikbud tahun 2017, tahun 2018 dan tahun 2019 pada ajang bergengsi anugerah Kihajar.

Pemerintah Sulawesi Utara berharap kepada kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan serta siswa-siswi bukan hanya sekedar mengambil bagian dalam program ini, namun semoga bisa mengukir prestasi di dalamnya. Dengan terselenggaranya Kihajar TIK Talks di provinsi Sulawesi Utara saat ini, diharapkan tenaga pendidik dapat membantu percepatan digitalisasi sekolah yang bukan hanya berjalan cepat, tetapi harus berlari mengejar ketertinggalan terhadap perubahan bahkan mampu menciptakan perubahan itu sendiri.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Utara, dr. Liesje G. L. Punuh, M.Kes

Kemudian, dr. Liesje G.L. Punuh, M.Kes. selaku Kadisdikbud Sulawesi Utara, melanjutkan materinya dengan memaparkan bahwa pemerintah Sulawesi Utara siap untuk terkoneksi dengan berbagai bidang, baik di lingkungan pemerintah maupun non-pemerintah bahkan luar negeri untuk meningkatkan layanan pendidikan yang semakin lengkap dan kompleks. Hal ini bertujuan agar lulusan provinsi Sulawesi Utara memiliki daya saing level nasional maupun internasional.

Ia juga menyampaikan, digitalisasi dapat diimplementasikan melalui kurikulum dalam penyesuaian sistem merdeka belajar dengan meningkatkan pengawasan pengelolaan pendidikan di sekolah berbasis IT serta kemampuan SDM pendidikan dan tenaga kependidikan. Kemudian diperlukan evaluasi satuan pendidikan yang memiliki jumlah peserta didik yang masih di bawah 60 siswa. Selanjutnya harus dilakukan juga pemerataan fasilitas pembelajaran dan peningkatan manajemen administrasi kepegawaian berbasis teknologi.

Diperlukan juga adanya penyegaran SDM untuk pemerataan fungsi dan output dalam meningkatkan mutu pendidikan dan peningkatan prestasi belajar siswa berskala nasional maupun internasional serta mengevaluasi dan meningkatkan manajemen kesejahteraan pegawai.

Dalam kesempatan yang sama, Febry H. J Dien, ST, M.Inf.Tech (MAN) selaku Kepala LPMP Prov. Sulawesi Utara, menyampaikan materi terkait “Kemitraan Pendidikan Daerah dalam Menunjang Digitalisasi Pendidikan”. Melalui paparannya, Ia menjelaskan bahwa terdapat sebuah terobosan atau inovasi yang dilakukan oleh LPMP untuk menghadapi permasalahan koordinasi bidang pendidikan antara pusat dan daerah yang tidak berjalan lancar yaitu Gerakan MAPALUS Pendidikan.

“Gerakan ini menyatukan pelaksanaan upaya-upaya kegiatan untuk Pendidikan yang ada di Sulawesi Utara. MAPALUS bukan hanya sekedar kerja sama, saling membantu atau gotong royong, namun suatu aspek dari pengadaan hidup masyarakat Minahasa, yang mengandung nilai-nilai etik dan merupakan suatu etos kerja,” jelas Kepala LPMP Sulawesi Utara.

Contoh kerjasama yang telah dilakukan, khususnya di bidang TIK yaitu Pemda Kota Bitung me-launching program 1.000 titik Wifi yang digunakan untuk sarana pembelajaran. Ini merupakan salah satu motivasi yang cukup baik untuk dapat ditiru oleh berbagai pihak lain.

Bapak Febry menyampaikan terkait budaya Mapalus

Kemudian acara dilanjutkan dengan pemaparan oleh Ketua PGRI Provinsi Sulawesi Utara, Drs. Star J Wowor, M.Si. terkait “Interaksi Pembelajaran Dalam Upaya Peningkatan Mutu Hasil Belajar”. Dalam pemaparannya ia menjelaskan bahwa teknologi merupakan kunci untuk menyelamatkan pendidikan saat ini, mengingat banyak perubahan dalam proses pembelajaran yang terjadi selama pandemi Covid-19 berlangsung.

Fenomena ini akan memicu dan memacu kreativitas guru untuk membuat pembelajaran interaktif yang menarik dan meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Menurut beliau, untuk mewujudkan generasi muda yang cakap digital, diperlukan kurikulum penerapan digitalisasi di tiap sekolah. Yang menjadi fokus utama selanjutnya dalam digitalisasi merdeka belajar adalah bagaimana guru berinteraksi untuk memicu, memacu dan membiasakan anak didik untuk belajar mandiri secara proaktif dan interaktif. Di akhir pemaparannya, beliau menegaskan bahwa jangan sampai literacy digital yang menguasai kita, tetapi kita yang harus menguasai literacy digital.

Ketua PGRI Provinsi Sulawesi Utara, Drs. Star J Wowor, M.Si. bersama moderator KIHAJAR TIK TALKS Sulawesi Utara

Selanjutnya, Ketua IGI Provinsi Sulawesi Utara, Dr. Florensia Esther Adelina Rembet, M.Pd., menyampaikan kontribusi IGI dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Sudah saatnya IGI menolong para guru untuk dapat maju dan berkembang, terlebih di masa pandemi ini. Jauh sebelum pandemi berlangsung, IGI telah bersinergi dengan pemerintah Sulawesi Utara melalui berbagai pelatihan.

Maka, saat pandemi berlangsung IGI sudah melatih para guru untuk siap menghadapi tantangan ini. Dampak dari berbagai pelatihan yang dilakukan saat ini guru tidak lagi menghadirkan pembelajaran yang monoton dan berpusat guru, tetapi dengan bervariasi menghadirkan kebahagiaan dalam proses pembelajaran. Maka hingga hari ini IGI terus melakukan berbagai pelatihan yang menunjang mutu pendidikan di Indonesia, khususnya provinsi Sulawesi Utara karena sesuai dengan slogan IGI yaitu “Pantang Mengajar, kalau tidak Belajar”.

Ketua PGRI Provinsi Sulawesi Utara, Drs. Star J Wowor, M.Si.

Kemudian, yang berkesempatan menyampaikan materi selanjutnya adalah Co-Founder Platform media “Kokbisa”, Gerald Sebastian. Melihat kondisi saat ini yang membuat peserta didik melakukan proses pembelajaran secara daring, pada akhirnya memperkuat rasa bosan mereka dalam memahami ilmu di sekolah. Maka tantangannya adalah bagaimana membuat proses pembelajaran ini menjadi lebih menyenangkan.

Satu resep yang diberikan oleh beliau adalah dengan bercerita atau story telling melalui video, bukan hanya bercerita tetapi juga mendidik rasa ingin tahu dari peserta didik. Maka langkah yang dilakukan oleh “Kokbisa” adalah membuat berbagai konten pembelajaran yang menarik dan dipublikasi melalui media-media sosial. Selain itu, “Kokbisa” juga melakukan pelatihan Akademi Edukreator untuk siswa, tenaga pendidik maupun para professional. Hal ini diharapkan dapat memotivasi para tenaga pendidik untuk ikut membuat konten-konten yang menarik untuk pembelajaran agar peserta didik mengikuti materi dengan baik dan menyenangkan.

Co-Founder Platform media “Kokbisa”, Gerald Sebastian

Duta Rumah Belajar Provinsi Sulawesi Utara, Jefta Johannes Makikui, M.Pd. melanjutkan acara dengan memaparkan Pemanfaatan Layanan Rumah Belajar. Rumah Belajar hadir untuk menyediakan sumber pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi sejak tahun 2011 dengan berbagai fitur dan konten pembelajaran bagi guru, siswa, maupun masyarakat umum secara gratis.

Terbuka bagi komunitas pendidikan, organisasi profesi, organisasi masyarakat/ lembaga swadaya masyarakat bidang pendidikan untuk memanfaatkan dan bekerjasama. Terdapat 4 fitur utama yang disediakan, yaitu sumber belajar, bank soal, lab maya dan kelas maya. Selain itu terdapat juga beberapa fitur pendukung seperti buku sekolah interaktif, peta budaya, wahana jelajah angkasa, PKB, edugame, dan Augmented Reality.

Jefta Johannes Makikui, M.Pd, DRB Sulawesi Utara

Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi dari Kapten Belajar.id Provinsi Sulawesi Utara, Feri Amos Slat S.Pd, MM. Beliau memaparkan bahwa Akun Pembelajaran merupakan akun elektronik dengan domain belajar.id yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi dan dapat digunakan oleh peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan sebagai akun untuk mengakses aplikasi pembelajaran berbasis elektronik.

Jenis aplikasi pembelajaran yang dapat diakses melalui akun pembelajaran yaitu email, penyimpanan dan pembagian dokumen, pengelolaan administrasi pembelajaran dan penjadwalan proses pembelajaran secara elektronik. Selain itu dapat juga mengakses pelaksanaan proses pembelajaran secara daring, baik secara sinkronus maupun asinkronus serta Rumah Belajar Kemendikbud untuk materi pembelajaran. Di akhir pemaparannya, beliau menjelaskan bagaimana cara mengakses, mengaktifkan serta keamanan dari akun pembelajaran, dimana Kemendikbud melakukan koordinasi teknis perlindungan keamanan data dengan Kementerian/Lembaga terkait.

Acara KIHAJAR TIK TALKS Provinsi Sulawesi Utara dipandu oleh Fathanissa dan dimeriahkan oleh permainan daring yang dipandu oleh Karima Putri. Selanjutnya, seluruh peserta yang telah mendaftar pada aplikasi simpatik, dan hadir mengikuti jalannya seminar akan mendapatkan sertifikat digital yang dapat diunduh melalui akun simpatik masing-masing peserta melalui tautan:  https://simpatik.belajar.kemdikbud.go.id/.

 

Kihajar TIK Talks Sulawesi Utara disiarkan melalui:

YouTube Televisi Edukasi https://youtu.be/MDZwJnrH2QU

Radio Suara Edukasi http://suaraedukasi.kemdikbud.go.id/