Inovasi Teknologi Pembelajaran Kembangkan Karakter Pelajar Pancasila

0
12785

Jakarta (4/8) – Provinsi Jawa Timur menjadi penyelenggara KIHAJAR TIK TALKS kali ini, dengan peserta yang mendaftar sebanyak 2.573 peserta dari kalangan guru dan tenaga kependidikan tidak hanya dari Jawa Timur dan juga dari seluruh Indonesia.

Acara serial webinar KIHAJAR TIK TALKS di provinsi Jawa Timur dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Dr. H. Emil Elestianto Dardak, B.Bus., M.Sc. yang mengapresiasi perhatian pemerintah pusat melalui Kemendikbudristek yakni Pusdatin Kemdikburistek terhadap Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur untuk menyelenggarakan pelaksanaan KIHAJAR TIK TALKS kali ini.

Dengan tema kali ini begitu penting dan kita semua harus menyadari bahwa dalam kehidupan sehari – hari tidak lepas dari peran Teknologi Informasi Komunikasi. Termasuk dunia pendidikan. Karena esensi pendidikan itu adalah belajar bukan sekolah.

“Belajar, bisa dilakukan dimana saja, terutama situasi pandemi bisa dilakukan dari Rumah saja. Kebijan Merdeka Belajar lebih teraktualisasi pada proses kegiatan belajar saat ini, dimana guru dan siswa merdeka menentukan metode, media dan sumber belajarnya,” Ujar Emil.

Wakil Gubernur Jawa Timur ,Dr. H. Emil Elestianto Dardak, B.Bus., M.Sc., saat memberikan kata sambutan

Emil menambahkan, digitalisasi sekolah adalah investasi yang tidak akan sia – sia, untuk membangun skema dan generasi yang memiliki karakter siap menghadapi segala tantangan di masa depan. Maka dari itu pemerintah Jawa Timur akan terus mempersiapkan infrastruktur fasilitas TIK hingga ke balai desa bahkan ke tingkat dusun dalam mendukung proses pembelajaran pemanfaatan TIK dari rumah.

Plt. Kepala Pusdatin Kemdikbudristek, Muhammad Hasan Chabibie menyampaikan, Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang memiliki tingkat pemanfaatan bantuan kuota data Internet tertinggi yang telah diberikan pemerintah beberapa waktu lalu. Ini menandakan jika pelajar di Provinsi Jawa Timur menyambut baik inovasi di dalam proses pembelajaran selama pandemi.

Hasan menambahkan, inovasi pembelajaran ini adalah salah satu cara mengembangkan karakter Pelajar Pancasila. Disrupsi teknologi ini harus dilandasi dengan filosofi Pancasila yaitu mengambil nilai-nilai positif dari pemanfaatan teknologi untuk proses pembelajaran yang dipimpin oleh para guru, sehingga menjadi pemicu dalam menjaga nyala api belajar tetap terjaga.

Dr. M Hasan Chabibie menyampaikan materi di hadapan peserta

Dr. Ramliyanto, SP.MP., yang hadir mewakili kepala dinas pendidikan provinsi Jawa Timur menjelaskan inovasi pembelajaran yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Timur di masa pandemic ini. Mengingat 60 % berkontribusi keberhasilan komponen pendidikan terhadap hasil pendidikan ditentukan oleh Guru. Oleh karena itu setiap guru di Jawa Timur harus dapat cepat beradaptasi dengan memanfaatkan beragam platform digital dan juga Learning Management System (LMS) di masa pandemi ini.

Untuk mendukung hal tersebut, dinas pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan berbagai cara untuk meningkatkan kemampuan guru dalam pemanfaatan digital untuk pembelajaran.

“Tepukan tangan seorang guru di bahu muridnya, tidak akan tergantikan oleh teknologi pembelajaran secanggih apapun’ mengutip pesan pak De Karwo (Gubernur Jawa Timur 2009 -2019) sebagai pengingat pentingya peran guru bagi siswa, ujar Dr. Ramliyanto, SP.MP.

Profil Pelajar Pancasila adalah karakter yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik. Karakter tersebut yaitu Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia, Mandiri, bernalar kritis, bergotong royong, kreatif dan kebinekaan global. Hal ini harus dilakukan secara holistic atau menyeluruh, yakni dengan memahami dari payung hukum, konten digital yang telah disediakan oleh Pusat Pendidikan Karakter (PUSPEKA) Kemendikbudristek dan pemanfaatan teknologi salah satunya akun belajar.id.

“Karena dengan memanfaatkan teknologi adalah bagian dari kemampuan soft skill yang dimiliki siswa alan berdampak meningkatnya wawasan global dirinya,” ujar Rachmad Effendi selaku agen Penguatan Karakter PUSPEKA.

Dr. Ramliyanto, SP.MP. dan Rachmad Effendi serta moderator Maulidya Ramli

Dr. Ari Santoso, DEA, Associate Profesor dari institute Teknologi Surabaya menambahkan bahwa, peran teknologi dalam mewujudkan karakter pelajar Pancasila tersebut bisa dicontohkan seperti menggunakan Learning Management System (LMS).

Karena LMS berperan sebagai mendukung proses pembelajaran bukan menggantikan guru, untuk itu LMS yang dimiliki oleh Kemendikbudristek yakni portal Rumah Belajar dapat menyediakan menu simulasi yang dapat melatih kemampuan karakter siswa sesuai profil pelajar Pancasila baik berupa edu game.

Khusus di pendidikan dasar disiapkan tim pengajar yang terdiri dari guru dan ahli yang dapat mendampingi siswa yang memanfaatkan konten pendidikan dasar di Portal Rumah Belajar. Pemanfaatan teknologi yang dimiliki portal Rumah Belajar dapat mengembangkan konten yang dapat dibuat sekolah sesuai kebutuhan sekolah sebagai bagian inovasi pembelajarannya.

Narasumber, Dr. Ari Santoso, DEA, Associate Profesor dari institute Teknologi Surabaya

Sementara itu narasumber dari Psikolog dan Hypnoterapis Mahacita Institute, Dian Kurniati, menyatakan bahwa penting bagi pendidik untuk dapat mengetahui, memahami dan memiliki panduan mengenai siswanya, dengan memahami gaya belajarnya, kecerdasannya dan tipe kepribadian siswa dapat menemukan cara yang tepat dalam menangani kebutuhan siswanya. Khususnya di proses pembelajaran Jarak Jauh saat ini, guru dapat menciptakan pembelajaran yang seru dan mengakomodir semua siswa dalam pemanfaatan Teknologi dalam pembelajaranya, sehinga dapat dihindari demotivasi belajar pada siswa.

Praktik baik yang disampaikan oleh Kiki Niken Saputri, Duta Rumah Belajar Provinsi Jawa Timur 2020 kali ini adalah pemanfaatan Liveworksheets untuk Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) interaktif Pelajar Pancasila. Platform ini memiliki lembar kerja daring untuk guru yang dapat membuat bahan ajar dan menunjang kebutuhan guru dalam proses pembelajaran setiap harinya. Cara penggunaanya yajni menyiapkan rancangan dalam bentuk dokumen, lalu siapkan asset materi berupa gambar, audio atau video yang mendukung kemudian menyiapkan pertanyaan yang sesuai dengan dasar profil pelajar Pancasila.

Acara KIHAJAR TIK TALKS Provinsi Jawa Timur dipandu oleh Maulidya Ramli dan dimeriahkan oleh permainan daring yang dipandu oleh Karima Putri. Nantinya, peserta yang telah mendaftar dan hadir pada pelaksanaan akan mendapatkan sertifikat digital.

Kegiatan KIHAJAR TIK TALKS Provinsi Jawa Timur dapat disaksikan melalui:

YouTube Televisi Edukasi https://www.youtube.com/watch?v=M23oe2kGNwg

Radio Suara Edukasi https://suaraedukasi.kemdikbud.go.id