Bandung (17/4) – Menyemarakkan bulan Ramadan 1443 H, Forum Alumni Universitas Telkom (FAST) menggelar Kampus Ramadan dengan tajuk ” Optimalisasi Talenta Digital dalam Membangun Bangsa”. Acara yang digelar secara luring dan daring ini dipusatkan di Masjid Syamsul Ulum Telkom University, Bandung pada Sabtu (16/4). Kegiatan yang didukung oleh jaringan PT. Telkom dan Telkom University ini bertujuan menjaga silaturrahim dan kolaborasi antar civitas akademika.
Seperti yang dikatakan Prof. Adiwijaya selaku Rektor Telkom University mengucapkan terima kasih kepada pimpinan Telkom Grup dan FAST yang sudah memfasilitasi acara silaturahim antar civitas akdemika dan juga alumni Telkom University serta yang paling spesial pada pertemuan ini dihadiri anak-anak yatim yang ada di sekitar kampus.
“Seperti yang dikatakan oleh Rasulullah SAW, orang akan bertemu dengan Rasulullah SAW di syurga adalah orang-orang yang selalu memelihara anak yatim. Memelihara anak yatim adalah ibadah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah,” jelas Prof. Adhi.
Tema yang diangkat ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi yang ada untuk membangun bangsa dengan cara berkolaborasi. Seperti kata pepatah untuk berjalan jauh kita harus berkolaborasi.
“Kolaborasi untuk saling mengiatkan dan mengingatkan dalam kebaikan, insyaallah pertemuan ini tidak hanya bisa jadi ajang silaturrahim namun juga membawa keberkahan bagi kita semua,” tambahnya sambil mengucapkan terima kasih kepada pihak yang terlibat serta narasumber yang ada.
Dalam sambutan Presiden FAST, Sri Safitri mengatakan, acara ini terselenggara berkat adanya kerja keras para panitia yang mana dalam waktu singkat dapat mempersiapkan acara. Sebanyak 27 sponsor ikut berdonasi dalam acara ini yang diberikan kepada anak yatim dan warga sekitar Telkom University.
Hadir sebagai salah satu narasumber, Kepala Pusdatin Kemndikbudristek, Dr. M. hasan Chabibie mengatakan, semua yang hadir dalam forum acara ini baik yang hadir secara luring dan daring ini memiliki tanggung jawab memberikan pendidikan bagi anak-anak muda saat ini.
“Kesadaran ini akan mengoptimalkan ikhtiar segala pihak untuk mempersiapkan generasi muda di masa kini untuk kehidupan pada masa depan baik secara teknis maupun non teknis. Kita yang hidup pada masa kini hanya meminjam kehidupan generasi yang akan hidup pada 20-30 yang akan datang. Oleh karenanya jika kegagalan terjadi di masa depan bisa jadi karena kita saat ini salah urus,” ujar Hasan.
Ia juga menyampaikan, perguruan tinggi sangat berperan penting dalam mengoptimalkan pendidikan untuk mempersiapkan talenta-talenta yang siap untuk kehidupan generasi masa datang.
Dalam forum yang dihadiri tokoh-tokoh telekomunikasi ini juga, Hasan mengajak untuk kembali merefleksikan Pandemi COVID-19 yang menerpa tepat pada dua tahun yang lalu. Baginya pandemi COVID-19 telah menjadi gerbang terbukanya digitalisasi di segala bidang termasuk di bidang pendidikan.
Belajar dari Rumah (BDR) pada jenjang pendidkan dasar hingga perguruan tinggi adalah contoh percepatan digitalisasi di dunia pendidikan. Kenyamanan digitalisasi dalam dunia pendidikan yang terjadi dalam BDR seperti pemanfaatan LMS dan digital konten harus terus dilanjutkan.
“Untuk itulah Mendikbud mengupayakan kebijakan Kampus Merdeka yang dapat dibuka untuk mendekatkan teori dan praktik sehingga lulusan dapat siap kerja saat lulus. Untuk itu, kampus harus bisa mengorkestrasikan segala sumber daya yang ada untuk membentuk talenta-talenta yang mumpuni,” ujar Hasan sembari mengajak seluruh perusahaan Telkom Grup untuk ikut serta dalam kebijakan ini demi mencapai kemaslahatan umat.
Dalam kesempatan yang dihadiri Mohammad Ramzy, Finance and Risk Management Director Telkomsel, Hugo Diba, CEO Kumparan, dan Suherman, Watimpres FAST. Hasna mengingatkan di Bulan Suci Ramadan 1443 H terdapat turunnya ayat suci Al-Qur’an kepada Rasulullah, Surat Al-‘Alaq:1.
“Kata kunci dalam pembinaan SDM adalah kemampuan membaca, kemampuan melakukan perencanaan, kemampuan untuk mengerti dan kemampuan yang biasa dipakai sufi adalah How To Mukasyafah,” ujar Hasan.
Kemampuan mukasyafah adalah bagaimana cara kita menyingkap rahasia-rahassia yang sudah Allah berikan kepada kita. Dengan kemampuan ini maka segala macam teknologi yang ada tidak akan “menusuk” kita justru akan memperluas hal-hal positif dengan adanya teknologi ini.
Untuk kembali menonton kegiatan ini dapat mengunjung Kanal Youtube Telkom University pada link https://youtube.com/watch?v=w13gFS3mYrs&feature=share
Pewarta/Foto : Widianto Pribadi/M. Hafiz Bestari
Editor : Mgs. Fisika Fikri