Jakarta, Pusdatin Kemendikbud (20/3) – Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyelenggarakan Analisis Kebutuhan Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Pemanfaatan Televisi Edukasi dan Suara Edukasi, pada Kamis hingga Sabtu, 18 sampai 20 Maret 2021 di Hotel Arosa Jakarta.
Kegiatan dibuka oleh Plt. Kapusdatin, Dr. M. Hasan Chabibie, S.T., M.Si, menyampaikan dalam rangka mendukung Program Tayangan Belajar dari Rumah (BDR) yang akan disiarkan oleh Televisi Edukasi mulai bulan April Tahun 2021, diperlukan kelengkapan dan persiapan yang baik demi kelancaran terselenggaranya siaran BDR ini.
“Dukungan penuh dari berbagai pihak, baik internal maupun eksternal termasuk para pejabat fungsional di lingkungan Pusdatin Kemendikbud, diantaranya adalah Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP) dan Pranata Komputer,” harap Hasan melalui ruang daring.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh tim pengelola Televisi Edukasi dan Suara Edukasi yang terdiri Pejabat Fungsional PTP dan Pranata Komputer, serta guru jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, dan SMK di Jabodetabek. Hadir pula narasumber kegiatan Dr. E. Oos M. Anwas, M.Si., Peneliti Ahli Utama Kemendikbud yang memaparkan materi Menulis Karya Tulis Ilmiah Hasil Analisis Kebutuhan Pengembangan Model Pembelajaran, serta Dr. Purwanto, M.Pd., PTP Ahli Utama Kemendikbud, yang membahas materi seputar Tren Metode Analisis Kebutuhan untuk Mendukung E–Pembelajaran.
Analisis kebutuhan ini adalah tahapan pertama kegiatan pengembangan model pembelajaran sebagai perangkat desain pembelajaran yang mendukung program Belajar dari Rumah. Kegiatan dilakukan dengan metode Diskusi Kelompok Terumpun (DKT) yang melibatkan seluruh stakeholders yang terlibat baik internal maupun eksternal.
Kegiatan DKT ini dimaksudkan untuk mengkonfirmasi data dan informasi yang diperoleh dari penelitian pendahuluan melalui survei online. Sebelumnya, tim pengembang telah menyusun dan menyebarkan instrumen survei online pada 12–17 Maret 2021.
“Terdapat lebih dari 5 ribu responden yang memberikan tanggapan melalui survei online ini. Terima kasih kepada seluruh responden baik guru, orang tua, maupun siswa dari jenjang PAUD, hingga SMA/sederajat”, demikian diungkapkan oleh Wibowo Mukti, S.T., M.Si., Subkoordinator Pemanfaatan dan Pengendalian Pusdatin Kemendikbud, yang menjadi ketua tim pengembangan model pembelajaran ini.
Dari proses analisis data kualitatif dan kuantitatif pada kegiatan ini diperoleh beberapa simpulan dan rekomendasi diantaranya siswa mengalami kejenuhan dan menurunnya motivasi belajar, pemahaman konsep dan praktik materi pelajaran yang membutuhkan keterampilan juga kurang terfasilitasi melalui pembelajaran daring selama masa pandemi.
Untuk itu dibutuhkan model-model pembelajaran inovatif yang berbasis keaktifan siswa, student centered, collaboration, problem, project dan discovery learning. Data inilah yang akan melandasi tim pengembang dalam mendesain model pembelajaran inovatif untuk mendukung e-pembelajaran melalui program Belajar dari Rumah (BDR).
Pewarta/Penulis/Gambar : Sri Indah S., PTP Ahli Muda (Tim Publikasi Pusdatin)
Editor : Maria Triyani (Tim Artikel Pusdatin)