Dalam rangka inisiasi kerja sama terkait pemanfaatan konten pendidikan dan kebudayaan, Dharma Pertiwi Pusat mengunjungi Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom Kemdikbud) pada Rabu, 8 Mei 2019. Rombongan Dharma Pertiwi dipimpin langsung oleh Ketua Umum Dharma Pertiwi, Nanny Hadi Tjahjanto, yang didampingi oleh pengurus Dharma Pertiwi Pusat dan pengurus yayasan unsur.
Nanny Hadi Tjahjanto menyampaikan kepada Kepala Pustekkom Kemendikbud, Gogot Suharwoto, bahwa tujuan kedatangan kali untuk memajukan pendidikan khususnya sekolah di bawah naungan yayasan yang dikelola Unsur Dharma Pertiwi. Sekolah-sekolah ini siap untuk memanfaatkan konten-konten pendidikan dan kebudayaan yang telah dikembangkan oleh Pustekkom Kemendikbud.
“Kami mengajak semua yayasan yang dikelola Unsur di jajaran Dharma Pertiwi ke Pustekkom untuk melihat langsung dan mengadopsi teknologi untuk pendidikan sehingga sekolah kami juga memiliki kualitas yang sama dengan sekolah lain”, ungkap Nanny dalam sambutannya.
Dharma Pertiwi sendiri adalah organisasi yang membawahi 4 unsur yaitu Unsur Persit Kartika Chandra Kirana yaitu persatuan istri TNI AD, Unsur Jalasenastri yaitu persatuan istri TNI AL, Unsur PIA Ardhya Garini yaitu persatuan istri TNI AU, dan unsur IKKT (Ikatan Kesejahteraan Keluarga TNI), serta Pragati Wira Anggini yaitu persatuan istri TNI yang suami mereka berdinas di lingkungan Mabes TNI.
Dalam kesempatan ini, Kapustekkom mengenalkan produk dan layanan yang dikembangkan oleh Pustekkom Kemendikbud, seperti Televisi Edukasi, Rumah Belajar, Suara Edukasi, Mobile Edukasi, Video Edukasi, serta program tahunan seperti Kuis Kihajar (Kita Harus Belajar) dan Duta Rumah Belajar. Diharapkan produk dan layanan tersebut dapat memberikan manfaat kepada sekolah yang berada di dalam naungan Dharma Pertiwi.
Setelah sesi diskusi berakhir, rombongan Dharma Pertiwi menyempatkan untuk berkunjung ke Studio TV Edukasi. Dalam kunjungan tersebut, Nanny berkenan melakukan pengambilan gambar untuk Promo TV Edukasi.
Penulis: Ajeng Dika Fortuningtyas
Editor: Hendri Puspa Martasari
