Peningkatan Kompetensi TIK Guru Garis Depan: Guru sebagai Tulang Punggung Penguatan Nasionalisme di Kawasan Perbatasan

0
3973

Surabaya — Pendidikan di kawasan perbatasan menjadi pilar kedaulatan negeri ini. Akses teknologi dan infrastruktur digital sangat penting agar tercipta koneksi antar warga untuk penguatan pendidikan, peluang ekonomi, serta penguatan nasionalisme di kawasan perbatasan dan pedalaman negeri ini.

Hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy dan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, pada pembukaan lokakarya Peningkatan Kompetensi TIK Guru Garis Depan yang diselenggarakan Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di JW Marriot, Surabaya, Jawa Timur, Selasa malam (13/11/2017).

Mendikbud menegaskan pentingnya akses teknologi dan keahlian guru dalam pengembangan TIK di sekolah-sekolah perbatasan. “Guru-guru di sekolah garis depan merupakan patriot bangsa, mereka berjuang dan bekerja keras, dengan segala keterbatasan alat serta infrastruktur, untuk mencerdaskan anak bangsa. Ini penting, pada zaman ini, bagaimana meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak kita di kawasan terdepan, terluar dan tertinggal.” ungkap Muhadjir.

Ia menambahkan, betapa para guru menjadi tulang punggung penguatan nasionalisme dan transformasi pembelajaran di kawasan perbatasan. “Kawasan perbatasan ini penting, harus dikelola dengan percepatan infrastruktur teknologi. Para gurus garis depan merupakan pahlawan masa kini, yang menanamkan nasionalisme dan nilai-nilai keIndonesiaan bagi generasi masa kini dan mendatang,” terang mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang tersebut.

Melengkapi pernyataan Mendikbud, Menkominfo Rudiantara menyampaikan pentingnya akses teknologi dan infrastruktur untuk pendidikan. “Kementerian Komunikasi dan Informatika memprioritaskan program pengembangan infrastruktur. Ini sesuai dengan amanah Presiden Joko Widodo tentang penguatan infrastruktur teknologi digital dan komunikasi. Program USO untuk akses internet di kawasan perbatasan serta pedalaman dan infrastruktur Palapa Ring yang dibangun dari Aceh sampai Papua sejak 2013 merupakan bukti keseriusan pemerintah. Ke depan, pemerintah akan mengupayakan satelit untuk infrastruktur digital negeri ini,” jelasnya.

Dalam kesempatan ini pula, Rudiantara mendorong para guru garis depan untuk tetap semangat dalam mengajar dan menginspirasi siswa-siswi di sekolah. “Keterbatasan infrastruktur jangan menjadi penurun semangat, harusnya jadi penyemangat untuk terus belajar dengan kreativitas dan inovasi dengan unsur-unsur yang ada di masyarakat, yang ada di lingkungan. Guru yang cerdas dan kreatif, pasti memiliki cara-cara inovatif untuk pembelajaran, dengan atau tanpa teknologi,” dorong Rudiantara.

Program Peningkatan Kompetensi TIK Guru Garis Depan ini sendiri bertujuan meningkatkan kualitas pendidik di sekolah kawasan garis depan. “Program USO, kerja sama antara Kemkominfo dan Kemendikbud sangat membantu sekolah-sekolah di kawasan perbatasan dan terdalam untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui teknologi. Lebih dari 700 sekolah telah mendapat fasilitas infrastruktur teknologi internet, yang memungkinkan siswa dan masyarakat menjadikan teknologi digital sebagai akses pengetahuan,” jelas Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Didik Suhardi.

Pustekkom Kemendikbud menyelenggarakan lokakarya di beberapa kota, untuk mendorong peningkatan kompetensi TIK guru garis depan dan mengevaluasi program akses teknologi di sekolah-sekolah kawasan perbatasan. Lokakarya kali ini diikuti oleh 90 orang pendidik dari sekolah-sekolah yang tersebar dari Aceh hingga Papua, dan akan berlangsung hingga 17 November mendatang. (*)