Pencapaian Tahun Ke-9 Platform, Rumah Belajar Selenggarakan Seminar Virtual untuk Persiapan Tahun Ajaran Baru Serentak di 34 Provinsi

0
1233

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melalui Pusat Data dan Teknologi Informasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pusdatin Kemendikbud) telah mengembangkan platform pembelajaran, Rumah Belajar. Tahun ini, tepatnya 15 Juli 2020, platform yang diakses melalui belajar.kemdikbud.go.id ini, menginjak pencapaian ke-tahun 9. Untuk memeriahkan pencapaian ini, Pusdatin Kemendikbud menyelenggarakan diseminasi pemanfaatan TIK untuk pembelajaran melalui Seminar Virtual dengan tajuk “Sajian Pembelajaran Duta Rumah Belajar Edisi Spesial HUT Ke-9” sekaligus dalam rangka menyambut persiapan Belajar dari Rumah tahun ajaran baru 2020/2021 yang diselenggarakan secara serentak di 34 provinsi di Indonesia.

Sepanjang perjalanannya, Rumah Belajar telah digunakan oleh 14 juta siswa dan guru dan diakses lebih dari 150 juta kali. Diresmikan pertama kali oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 2009 – 2014, Mohammad Nuh, Rumah Belajar telah bertransformasi setidaknya 6 kali, baik dari peningkatan layanan dan fitur serta tampilan.

“Rumah Belajar pertama kali diluncurkan pada tahun 2011, berbagai inovasi pembelajaran digital terus dikembangkan agar pendidik dan peserta didik memiliki platform belajar andalan yang dapat dimanfaatkan gratis”, ujar Hasan Chabibie, selaku Plt. Kepala Pusdatin Kemendikbud.

Pada perjalanannya dari masa ke masa, awalnya Rumah Belajar berkembang dari sekedar aplikasi digital yang menyediakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan bank soal-soal pengayaan. Saat ini, telah tersedia berbagai fitur pembelajaran dari Sumber Belajar yang menyediakan konten belajar interaktif berbasis video, audio, dan multimedia, Kelas Maya sebagai learning management system, Laboratorium Maya untuk simulasi percobaan sains digital, Buku Sekolah Elektronik, Wahana Jelajah Angkasa, Karya Bahasa dan Sastra, serta masih banyak lagi.

Bapak Hasan Chabibie memberikan kata sambutan dalam acara Seminar Virtual HUT Rumah Belajar ke-9 34 Provinsi

Pada perayaan pencapaian HUT ke-9 ini, Rumah Belajar juga meluncurkan fitur baru yaitu Edugame, yaitu fitur gim interaktif yang memastikan siswa dapat memahami konsep dasar materi dengan bermain permainan digital interaktif. Selain fitur-fitur pembelajaran untuk siswa, Rumah Belajar juga menyediakan fitur Sistem Informasi Manajemen Pelatihan TIK (SimpaTIK) yang menyediakan informasi kegiatan peningkatan kompetensi TIK untuk pembelajaran yang menargetkan guru baik PNS dan Non-PNS.

Masifnya pemanfaatan Rumah Belajar, salah satunya tidak terlepas dari peran Duta Rumah Belajar masing-masing provinsi. Saat ini Kemendikbud memiliki setidaknya 102 Duta Rumah Belajar yang tersebar di berbagai kota dan kabupaten dari Aceh hingga Papua.

Duta Rumah Belajar merupakan guru-guru terpilih melalui proses seleksi program Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK). Duta Rumah Belajar menjadi agen Kemendikbud untuk menyosialisasikan pendayagunaan TIK untuk pembelajaran. Guru-guru ini akan menjadi penggerak dan inspirasi guru-guru serta komunitas di wilayah representatif mereka untuk membangun budaya pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran.

Guru-guru ini juga menjadi contoh penerapan belajar jarak jauh pada era pandemi, selain menyosialiasikan program-program Kemendikbud terkait Belajar dari Rumah ke pada guru dan siswa di daerahnya, Duta Rumah Belajar juga menerapkan model-model pembelajaran inovatif untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh.

Kali ini untuk memeriahkan HUT Rumah Belajar ke-9, para guru-guru kreatif ini berinisiatif untuk melakukan diseminasi online di provinsi masing-masing. Acara yang diselenggarakan serentak dalam waktu yang bersamaan ini turut mengundang Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, Kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi, serta para pejabat terkait di daerah masing-masing.

Seminar Virtual HUT Rumah Belajar ke-9 di Provinsi Banten yang juga menggunakan Rumah Belajar sebagai platform pembelajaran di Provinsi Banten

Keterlibatan para pemangku kebijakan di daerah pada momentum ini sekaligus menjadi diskusi terbuka terkait strategi masing-masing daerah untuk menghadapi era kenormalan baru pada tahun ajaran baru 2020/2021. Hal ini diharapkan dapat menjadi sinergi pusat dan daerah, terutama untuk optimalisasi pemanfaatan platform belajar digital yang telah disediakan oleh Kemendikbud.

Untuk mempersiapkan tahun ajaran baru, selain semakin memperkaya konten, Rumah Belajar juga menyediakan kelas-kelas terbuka baik secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung (live teaching) dilaksanakan pada program Sajian Pembelajaran Duta Rumah Belajar (belajar.kemdikbud.go.id/sapadrb) dan secara tidak langsung (asinkronus) melalui Kelas Maya Terbuka.

“Kami berharap Rumah Belajar dapat semakin dimanfaatkan oleh guru dan siswa, terlebih di masa pandemi”, kata Hasan yang pada masa kepemimpinannya terus berupaya untuk menghadirkan program dan layanan yang mendukung program Belajar dari Rumah. “Pada akhirnya kami berharap Rumah Belajar tidak terpisahkan untuk menjadi bagian dari perbaikan berkelanjutan bagi pendidikan di Indonesia”, pungkasnya.

Penulis : Tim Rumah Belajar